Unit 6 PLTP Lahendong Beroperasi Desember

Budi Ernanto
26/11/2016 17:57
Unit 6 PLTP Lahendong Beroperasi Desember
(ANTARA FOTO/Adwit B Pramono)

PT Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina Geothermal Energy, memastikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Lahendong Unit 6, Tomohon, Sulawesi Utara, dapat beroperasi pada Desember 2016 mendatang. Itu lebih cepat dari rencana commercial operation date (COD) yang semula diharapkan pada Juni 2017.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menyatakan, proyek cepatnya pembangunan Unit 6 itu disebabkan kemapanan kompetensi pekerja Pertamina Geothermal Energy dalam melakukan pengawasan. Selain itu, komunikasi yang efektif dengan pemangku kepentingan juga jadi faktor utama percepatan proyek.

"Apabila seluruh pembangkit dapat beroperasi normal, panas bumi di Lahendong dapat berkontribusi sekitar 120 MW pada saat PLTP Lahendong Unit 6 mulai beroperasi. Listrik yang dihasilkan akan masuk ke dalam sistem grid Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo yang dayanya mencapai 320 MW," kata Alam di Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (26/11).

Alam menambahkan, dengan keberadaan unit 6, termasuk unit 5 yang sudah beroperasi sejak bulan lalu, yang segera beroperasi itu, akan sangat penting bagi upaya pemerintah meningkatkan elektrifikasi di daerah yang pada akhirnya diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal menjadi lebih cepat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, pada saat yang sama melakukan peninjauan terhadap kemajuan kedua unit di PLTP Lahendong itu. Jonan didampingi oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, dan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Irfan Zainuddin.

"Panas bumi harus bisa menarik investor yang berminat dengan listrik agar bisa tersalurkan ke warga. Nanti, dibuat tim untuk membahas percepat proses negosisasi antara PLN dan Pertamina terkait harga jual beli listrik," kata Jonan usai mengunjungi unit 5 dan 6 PLTP Lahendong. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya