Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PERUM DAMRI bakal menambah 35 armada bus untuk tahun depan. Seluruh armada baru tersebut akan digunakan untuk melayani angkutan penumpang menuju dan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten.
“Butuh dana yang lumayan besar untuk mendatangkan sejumlah armada baru tersebut,” ujar Plt Direktur Utama Perum DAMRI Sarmadi Usman pada acara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-70 DAMRI, di Jakarta, kemarin.
Dengan asumsi harga satu unit bus berkisar Rp1,6 miliar hingga Rp1,7 miliar, dikalkulasikan perum tersebut harus menyediakan anggaran setidaknya Rp55 miliar. Sarmadi menambahkan, untuk menyediakan dana tersebut tidak cukup dari kemampuan internal.
Untuk itu, DAMRI berencana menjajaki pinjaman dari sindikasi perbankan. Sejumlah bank seperti BTN, BRI, dan BRI Syariah sudah mengajukan penawaran. Namun, Sarmadi menjelaskan masih menjajaki skema penawaran tersebut.
Direktur Keuangan Perum DAMRI Sri Purwanto menambahkan pinjaman perbankan tersebut akan terealisasi pada akhir tahun ini sehingga pada awal 2017, Perum DAMRI secara bertahap bisa mengoperasikan bus baru tersebut.
Menurut Sri, saat ini aset DAMRI mencapai Rp1,3 triliun. Lantaran itu, untuk pembayaran uang muka sebanyak 30%, perusahaan masih sanggup mengambilnya dari kas internal, sedangkan untuk sisanya akan diambil dari pinjaman.
Laba
Lebih jauh Sarmadi menjelaskan, untuk bus yang melayani bandara, sejatinya DAMRI total akan mengadakan minimal 100-an bus. Lantaran keterbatasan dana, pengadaan akan dilakukan secara bertahap.
Saat ini, lanjut Sarmadi, DAMRI mengoperasikan 2.110 armada yang tersebar di 55 kabupaten/kota dan 34 provinsi di seluruh Indonesia. DAMRI juga melayani 366 trayek, termasuk segmen bus kota, angkutan perintis, angkutan negara, dan angkutan travel.
Sarmadi mengakui bahwa dalam tiga tahun terakhir bisnis transportasi darat makin menurun karena murahnya tarif pesawat. Namun, khusus untuk DAMRI, kondisinya terbilang masih stabil dengan tingkat keterisian penumpang secara rata-rata berhasil mereka pertahankan di angka 70%.
Dalam lima tahun terakhir, DAMRI juga berhasil mencatatkan kinerja keuangan cukup baik dengan selalu mencetak laba. Kinerja paling menonjol diperlihatkan perusahaan di saat per September 2016 DAMRI berhasil meraih laba Rp44,33 miliar. Laba tersebut melonjak signifikan jika dibandingkan dengan akhir 2015 yang hanya meraup laba sebesar Rp2,91 miliar.
Sementara itu, seiring dengan perkembangan era teknologi, DAMRI pun kini memiliki sistem reservasi tiket secara daring.
“Tiket online bisa diakses melalui Ayobis.com, trayeknya bus-bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP), kebanyakan dari Jabodetabek ke kota-kota di Jawa Tengah,” tambah Sekretaris Perusahaan DAMRI Arifin.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pudji Iskandar Hartanto mengatakan pemerintah terus mendorong digitalisasi pemesanan tiket untuk kemudahan dan efisiensi. (Ant/E-4)
adhi@mediaindonesia.com
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved