Proyek Tol Listrik Payakumbuh-Kiliran Jao Sudah 70%

PROYEK pembangunan jaringan transmisi Payakumbuh-Kiliran Jao sudah terbangun sejauh 90 kilometer dari target 125 kilometer atau 70%.

Proyek yang juga disebut tol listrik ini telah berjalan sejak akhir September. Jaringan transmisi itu akan mengalirkan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang, Sumatera Selatan ke beberapa wilayah di Sumatera Barat khususnya wilayah Payakumbuh.

Besaran tegangan listrik yang dialirkan yakni 275 Kilovolt dengan total tiang saluran udara tegangan tinggi (Sutet) sebanyak 373 tiang.

"Sudah 90 kilometer yang terbangun. Ditargetkan selesai Desember. Tujuannya sendiri adalah untuk mendekatkan kepada sumber lumbung energibkita di Pulau Sumatera yakni Sumatera Selatan," kata Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera, Amir Rosidin di lokasi peninjauan pembangunan jaringan, Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Jumat (25/11).

Amir mengungkapkan sisa pekerjaan sepanjang 30 kilometer mengarah ke Kiliran Jao akan dikebut. Percepatan pengerjaan ini dilakukan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Sumatera Barat yang baru mencapai 84,5%.

Sementara itu di wilayah Sumatera, Provinsi Bangka Belitung dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam menempati peringkat pertama dan kedua rasio elektrifikasi tertinggi yakni mencapai 99% dan 95%.

Provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah di regional Sumatera diduduki oleh Provinsi Kepulauan Riau dan Riau yang hanya memiliki rasio 71% dan 74%.

Kesulitan yang dihadapi dalam membangun jaringan transmisi di regional Sumatera, menurut Amir, adalah masih sulitnya pembebasan lahan. Selain itu, pembangunan juga sulit karena kendala kondisi alam yang memiliki kontur pegunungan dan pulau-pulau kecil.

"Kalau di darat kami masih bisa mengusahakan sambung listrik dengan jaringan. Tapi kalau di pulau kecil itu yang sulit. Akhirnya pakai micro greed dengan tenaga diesel," ujar Amir.

Dalam kesempatan yang sama, Manajer Bidang Operasi dan Konstruksi Kantor Induk PLN Medan Khairul mengatakan pembangunan tol listrik yang juga sudah dikerjakan secara simultan dengan jaringan Payakumbuh-Kiliran Jao yakni dari Payakumbuh-Padang Sidumpuan.

Lalu jaringan juga dibangun dari Padang Sidunpuan ke arah Sumatera Utara yakni daerah Sarula terus menuji Simangkok, Galang, Binjei dan berakhir di Medan dengan panjang total jaringan 800 kilometer. Keseluruhan oanjang jaringan ditargetkan selesai awal tahun depan.

"Semuanya kerja simultan tapi memang yang dikebut yang Payakumbuh-Kiliran Jao dulu," kata Khairul.

Sementara itu, untuk kendala pembebasan lahan, Supervisor Pertanahan PLN Unit Pelaksana Konstriksi (UPK) Bukit Tinggi, Arifahdanaw menyiasatinya dengan menyerahkan pembebasan lahan ke pengadilan melalui proses konsinyasi.

"Ada beberapa tanah di wilayah ini yang memang ada permasalahan sengketa internal keluarga. Kami serahkan ke pengadilan " ujarnya. (OL-3)