Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
RENCANA Bank Indonesia (BI) meluncurkan kebijakan baru terkait dengan penempatan giro wajib minimum (GWM), yang disebut GWM averaging, disambut baik kalangan perbankan. Sistem GWM averaging hanya mewajibkan bank untuk memelihara rata-rata kecukupan GWM dalam suatu maintenance period dan tetap mengacu ke GWM primer.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyambut baik arahan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowadojo untuk mematok GWM primer rata-rata yang diperbarui dalam 1-2 minggu. Aturan GWM yang berlaku saat ini mengharuskan bank memperbarui GWM mereka setiap hari.
"Naik malam ini, besok itu top-up GWM karena hitungannya harian. Dengan averaging, saya enggak harus selalu top-up kalau GWM naik sehingga likuiditas harian bisa di-manage lebih baik," ujar pria yang akrab disapa Kartiko itu saat ditemui di Plaza Mandiri Jakarta, kemarin (Rabu, 23/11).
GWM Primer ialah jumlah dana minimum yang wajib disimpankan perbankan di BI. Besaran yang berlaku sekarang ialah 6,5% dari jumlah dana pihak ketiga (DPK) di perbankan tersebut.
"Dengan adanya GWM averaging, kebutuhan bank untuk cari dana harian itu tidak volatile. Enggak seperti sekarang ini harian dana itu volatile sekali," terang Kartiko.
Sebetulnya, Kartiko menjelaskan hanya ada dua periode saat likuiditas bank ketat, yakni saat Lebaran dan libur akhir tahun. Kurun waktu dua minggu diberikan BI untuk menakar GWM Primer sebelum disesuaikan kembali dengan DPK yang ada. Hal itu akan cukup untuk memberi ruang industri bank mempersiapkan likuiditas tambahan jika GWM Primer perlu ditambah.
"Saya sih tidak terlalu khawatir, yang penting saat periode ketat itu ada suplai ke pasar melalui repo atau lending facility. Namun kalau situasi di luar Lebaran dan akhir tahun, itu sih tidak ada isu," tambah Kartiko yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) itu.
Hal senada juga diutarakan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto. "Apa yang disampaikan Bank Indonesia kan membantu kita. Sekarang kan harian, tidak boleh melebihi dari GWM kita. Kalau dijadikan rata-rata jadi bisa me-manage lebih baik lagi. Bisa lebih fleksibel mendorong perekonomian kita," ujar dia dalam kesempatan yang sama. Menurut rencana, BI akan memberlakukan kebijakan di kuartal I 2017. (Fat/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved