Perkantoran Virtual Diminati UMKM dan Start Up

Adhi M Daryono
19/11/2016 18:53
Perkantoran Virtual Diminati UMKM dan Start Up
(MI/RAMDANI)

PERKEMBANGAN bisnis start up serta tumbuhnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia membuat kebutuhan ruang sarana perkantoran yang lebih fleksibel dan murah juga turut meningkat.

Virtual office atau perkantoran virtual menjadi salah satu solusi bisnis start up dan UMKM untuk menjalankan usaha mereka. Selain fleksibel dan murah juga bagus dijadikan sebagai citra representatif bagi klien.

Bagi start up dan UMKM, jasa penyedia ruang perkantoran virtual merupakan penolong yang membutuhkan perkantoran yang representatif bagi usahanya. Sebab tanpa harus mengeluarkan biaya modal yang tinggi, pelaku bisnis start up dan UMKM dapat langsung fokus mengerjakan bisnisnya.

Perusahaan Jasa Penyedia Perkantoran Virtual, Regus, mengakui bahwa saat ini pasar perkantoran virtual yang dikelolanya di Indonesia khususnya Jakarta masih diminati oleh pelaku bisnis start up dan UMKM

"Kalau di Jakarta terus terang masih cukup berkembang dan pasarnya masih stabil meskipun ekonomi melambat dengan produk domestik bruto naik turun dari kuartal I sampai III," kata Country Manager Regus Indonesia Andy Harsanto, saat ditemui dalam acara ulang tahun ke-10 Regus di Jakarta, Jumat (18/11).

Perkembangan bisnis perkantoran virtual ini, kata Andy, didorong banyaknya permintaan dari perusahaan-perusahaan start up dan menengah.

Rata-rata tarif sewa kantor virtual yang ditawarkan oleh Regus mulai dari Rp239.000 per bulan.

Sebelumnya, perkantoran virtual banyak digunakan perusahaan besar juga. Tetapi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan peraturan harus memiliki ruang sendiri untuk perizinan, tidak bisa hanya perkantoran virtual.

"Perizinan di Jakarta pakai virtual office sudah enggak boleh, misalnya salah satu klien kami konsultan kecantikan, dia punya klinik memang bangun sendiri di pinggiran kota tapi untuk konsultasi pasien bisa pakai kantor virtual yang lebih representatif di pusat kota," jelas Andy.

Saat ini, kata Andy, pasar perkantoran virtual di Indonesia tumbuh pesat. Andy menerangkan kini pelanggannya telah mencapai 2,3 juta yang menikmati akses jaringan global Regus. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya