Cadangan Pangan Aman hingga Mei 2017

Christian Dior Simbolon
18/11/2016 09:47
Cadangan Pangan Aman hingga Mei 2017
(Antara/Widodo S Jusuf)

PEMERINTAH memastikan cadangan pangan akan aman hingga Mei 2017. Kesigapan mengantisipasi permasalahan iklim tahun ini membuat pemerintah memiliki cadangan beras hingga 2 juta ton.

Keyakinan cadangan pangan akan aman pada 2017 itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengarahan kepada 3.500 prajurit di Markas Komando Divisi 1 Kostrad Cilodong, Depok, Rabu (16/11). Pernyataan itu diperkuat Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta, kemarin.

Presiden Jokowi mengungkapkan kesiapan cadangan pangan nasional aman sampai Mei 2017 karena diuntungkan musim penghujan sepanjang 2016. "Kesiapan pangan kita sampai Mei 2017 aman dan kita diuntungkan sepanjang tahun ada hujan terus," kata Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan hujan sepanjang 2016 ini membuat panen padi yang sebelumnya hanya sekali setahun bisa jadi dua kali, atau dua kali menjadi tiga kali. "Ini saya kira keberuntungan kita karena sepanjang tahun ini selalu hujan dan semua daerah dalam keadaan basah," kata Presiden.

Menteri Amran menjamin stok pangan nasional saat ini aman untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri hingga Mei tahun depan, yakni dengan volume mencapai 2 juta ton. "Stok ini kami jamin mampu cukupi sampai Mei tahun depan. Maret nanti akan terjadi panen puncak padi. Jadi, stok pangan benar-benar tidak ada masalah, beras kita cukup. Mudah-mudahan ancaman anomali iklim 2017 sudah berlalu," kata Mentan.

Amran menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya paceklik yang biasa terjadi pada Desember hingga Februari, Kementerian Pertanian telah menambah luas tanam pada Juli hingga September 2016.

Menurut dia, pada Juli 2016, luas tanam padi mencapai 917.157 hektare, sedangkan pada 2015 sebelumnya hanya 644.091 hektare. Pada Agustus 2016, luas tanam mencapai 952.633 hektare. Penambahan itu melonjak tinggi dari luas tanam tahun sebelumnya yang hanya 566.782 hektare.

"Demikian juga luas tanam pada September diyakini bertambah tahun ini. Pada September 2015, luas tanam sebesar 799.295 hektare," ujarnya.

Karena itu, Amran meminta masyarakat tenang dan tidak mengkhawatirkan persediaan pangan. Sekali pun terjadi paceklik atau gagal panen, Amran meyakini persediaan pangan negara masih cukup untuk menutupi kebutuhan pangan masyarakat yang mencapai 2,6 juta ton beras per bulan. "Kalau biasanya Indonesia mengalami defisit, sekarang surplus beras," tegasnya.

Ekspor buah
Saat meresmikan Festival Fruit Indonesia 2016, Presiden Jokowi berharap Indonesia mampu menjadi negara pengekspor buah utama di dunia.

"Saya berharap acara Fruit Indonesia 2016 ini menjadi langkah awal menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor buah utama dan terbesar di dunia sehingga petani-petani buah dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik," ujar Jokowi.

Presiden menambahkan Indonesia dianugerahi beragam jenis buah. Kuantitas dan kualitas buah lokal pun tak kalah dengan buah-buahan luar negeri. Bahkan, hampir setiap daerah di Indonesia sudah memiliki produk buah unggulan masing-masing yang ditanam di lahan yang cukup luas.

Indonesia saat ini menempati posisi 20 negara terbesar produsen buah dunia. Untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen utama buah dunia, Jokowi meminta para petani dan pengusaha lebih berorientasi pada pasar ekspor. BUMN diminta menyiapkan 10 ribu-50 ribu hektare khusus untuk menanam tanaman buah. (Ant/B-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya