Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PT Perusahaan Listrik Negara (persero) bakal maksimal memasok kebutuhan listrik untuk kawasan ekonomi khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah. Selain memperkuat jaringan untuk transmisi dan distribusi listrik saat ini, PLN akan menambah kapasitas listrik di wilayah tersebut dengan membangun PLTU Palu 3 berkapasitas 100 megawatt (Mw) di Donggala, Sulawesi Tengah.
"Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) sendiri memiliki daya mampu 595 Mw dengan beban puncak 510 Mw sehingga PLN Suluttenggo masih surplus 85 Mw," ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN Machnizon Masri seusai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara General Manager PLN Suluttenggo Baringin Nababan dan Direktur PT Bangun Palu Sulteng Mulhanan Tombolotutu di Palu, kemarin (Selasa, 25/11).
Beberapa dukungan itu di antaranya diawali dengan menyiapkan jaringan tegangan menengah (JTM) yang akan diambil dari lokasi jaringan PLN yang paling dekat, yaitu PLTU Mpanau, untuk memudahkan pasokan aliran listrik dan menjaga keandalan pasokan listrik. Selain itu, suplai pasokan listrik KEK diperkuat dengan pembangunan SUTM feeder khusus pelayanan KEK 20 kilovolt (kV) double circuit sepanjang 4,5 kilometer sirkuit (kms).
"Untuk mengantisipasi kebutuhan listrik kawasan KEK Palu, PLN akan membangun gardu induk 150 kV di lahan KEK Palu, yang nantinya akan khusus melayani pelanggan yang berada di kawasan KEK Palu," katanya.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang hadir di kesempatan tersebut menyatakan langkah PLN dalam menopang pasokan listrik di KEK Palu akan membuatnya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur. "KEK Palu terletak di Kecamatan Tawaeli, Palu, menempati lahan seluas 1.500 hektare. Lokasi KEK tersebut selama ini telah mulai berkembang sebagai kawasan industri dengan adanya sejumlah industri rotan dan kayu," urainya.
Di sisi lain, PT Power Merah Putih akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 600 Mw di kawasan industri Bantaeng, Sulawesi Selatan, mulai tahun depan. Dengan investasi US$725 juta-US$750 juta (Rp9,7 triliun) proyek tersebut akan terintegrasi dengan terminal penerimaan, penyimpanan, dan regasifikasi gas alam cair (LNG).
"Dengan kondisi pasar saat ini, harga jual akan berada di kisaran US$0,1 per kilowatt hour (kwh), kami usahakan single digit," kata Presiden Direktur Power Merah Putih, Westana Wiraatmadja, dalam keterangan tertulis, kemarin.(Tes/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved