Toyota Indonesia akan Gandeng UMKM sebagai Suply Chain Komponen Otomotif

Adhi M Daryono
30/10/2016 15:53
Toyota Indonesia akan Gandeng UMKM sebagai Suply Chain Komponen Otomotif
(MI/Arya Manggala)

SETELAH 45 tahun berkiprah di Indonesia, Toyota Indonesia sudah melakukan ekspor kendaraan utuh (completly built up) sejak 1987 ke berbagai negara.

Kini, Toyota Indonesia, untuk memperkuat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), merangkul Usaha Kecil dan Menengah sebagai suply chain bahan baku material industri otomotif.

"Pengembangan suply chain kita sudah baru masuk ke tahap lapisan kedua dan ketiga. Suply chain itu kita terbuka apa pun kalau punya kualitas kita akan pasti ambil. Sekarang tantangan kita adalah UMKM mendevelop mereka agar mempunyai keterampilan, serta berperan serta dalam suply chain ini," kata Vice President Director PT Toyota Motor Manufaturing Indonesia (PT TMMIN) Warih Andang Tjahjono di sela-sela peringatan ulang tahun ke-45 Toyota Indonesia, di Jakarta, Sabtu (29/10).

Pengembangan UMKM ini, kata Warih, diawali dengan melakukan pilot project mereka dalam membuat komponen-komponen otomotif.

"Awalnya, kita lakukan di pilot-pilot projek. Kita berharap walau pun bukan tier 1, tapi tier 2 dan 3 tapi mereka tahu tenaga kerja dan proses industrinya,"jelas Warih.

Saat ini, kata Warih, pihaknya sedang melihat potensi 10 calon suplier mereka yang berasal dari UMKM.

"Jadi, kita sekarang sudah menginvestigasi dua area UMKM ada sekitar 10 suplier, tapi levelnya tier 3. Kita berharap di tahun ini kita sudah punya rencana pengembangannya. Nantinya kita tetapkan 1 atau 2 suplier," papar Warih.

Sebagai industri yang terus berkembang dan mampu mengekspor ke negara lain, saat ini, Toyota Indonesia sedang mengekspor produk otomotif mereka ke negara-negara di Afrika Utara seperti Maroko dan di Amerika Selatan, yakni Argentina.

"Yang sedang berlangsung kita ada tambahan dua destinasi, di Maroko, itu Inova dan Argentina. Sebelum masuk ke destinasi itu kita harus kompetiflah. Supaya kita bisa diterma di market. Tambahan yang baru yakni Sienta, kalau yang lain hampir sama seperti Inova, Fortuner, Yaris," jelasnya.

Komitmen ekspor Toyota Indonesia terus berkembang dan meraih momentum besar sejak Toyota Kijang generasi ke-5 atau yang dikenal Toyota Kijang Inova pada 2004.

Kinerja ekspor Toyota Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun seiring diprodduksinya Fortuner, Vios, dan Yaris di Indonesia. Saat ini, rata-rata volume ekspor kendaraan utuh model Toyota di Indonesia telah mencapai 12 ribu unit per bulan.

"Pencapaian 1 juta unit ekspor model Toyota dari Indonesia merupakan bukti bahwa produk otomotif Indonesia mampu bersaing di pasar Global. Posisi Toyota Indonesia kini semakin strategis sehingga memberikan peluang untuk lebih meningkatkan kontribusi dalam percaturan industri otomotif nasional," kata President Director PT TMMIN Mashahiro Nonami.

Acara peringatan ulang tahun ke-45 Toyota Indonesia dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Perindustrian Airlangga Hartato, serta Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri.

Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengatakan bahwa seiring pertumbuhan ekspor industri otomotif khusunya bagi Totyota yang mempunya lokasi pabrik di kawasan industri Cikarang Bekasi dan Cikampek Karawang maka diperlukan infrastrukur yang menunjang bagi terciptanya pertumbuhan ekspor.

Infrastruktur tersebut adalah pelabuhan logistik yang akan dibangun di kawasan Cilamaya, Kabupaten Karawang Jawa Barat.

"Salah satu yang ditingkatkan pemerintah adalah pembangunan infrastruktur. Untuk meningkatkan investasinya, sekarang industri banyak di daerah Karawang. Kita akan bangun pelabuham dan mempermudah logistik ekspor dan impor," kata Jusuf Kalla dalam sambutannya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya