Harga Gas Lamban Diturunkan, Industri Mulai Kolaps

Gabriela Jessica Restiana Sihite
25/10/2016 13:03
Harga Gas Lamban Diturunkan, Industri Mulai Kolaps
(ANTARA/Rosa Panggabean)

MENTERI Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan industri yang banyak menggunakan gas sudah mulai mengurangi kegiatannya, bahkan kolaps. Hal itu disebabkan oleh belum turunnya harga gas untuk industri hingga saat ini.

"Industri baja, sebagian paper, keramik, dan kaca sayangnya sudah ada beberapa yang berhenti. PT Krakatau Steel pun sudah mengurangi kegiatan pemanasannya karena butuh gas banyak, sedangkan harga masih mahal," ucap Airlangga dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (25/10).

Menurur Airlangga, pihaknya masih akan menyinkronisasikan perhitungan harga gas dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas), dan Kementerian Koordinator Perekonomian.

Pasalnya, menurut Kementerian Perindustrian, harga gas di Indonesia yang sekitar US$9,5 per mmbtu terbilang mahal ketimbang negara-negara lain.

Namun, Kementerian ESDM menyatakan harga gas untuk industri di Indonesia masih lebih murah ketimbang Singapura, Tiongkok, Jepang, dan Korea.

Airlangga pun menargetkan sinkronisasi harga gas tersebut bisa kelar bulan depan.

"Kita mau rapatkan dulu dengan Kementerian ESDM lalu ke Kementerian Koordinator Perekonomian. Kita harapkan November selesai lah karena memang butuh waktu untuk merealisasikan ini," imbuhnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya