Menteri Susi Klaim Perikanan Nasional Makin Maju di Era Jokowi

MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menilai dua tahun pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah berjalan dengan luar biasa. Sektor perikanan diklaimnya semakin maju melihat kenaikan produk domestik bruto (PDB) perikanan dan nilai tukar nelayan (NTP nelayan).

Susi menyebut dalam dua tahun pemerintahan Jokowi-JK, PDB perikanan naik melebihi kenaikan PDB nasional. Sebelumnya, PDB perikanan mencapai 6%, tetapi dalam dua tahun naik menjadi 8,36%.

"Kemudian NTP nelayan dari awal pemerintahan Pak Jokowi hanya Rp102, sekarang Rp110. Jadi saya pikir ini luar biasa kemajuannya," ucap Susi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (20/10).

Selain itu, pendiri Susi Air itu juga menandaskan dalam dua tahun ini, pihaknya juga sudah mulai membangun fondasi pemberantasan ilegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF).

Kapal-kapal asing dan eks asing dilarang mengambil ikan di perairan Indonesia. Pasalnya, hasil laut Indonesia, selama ini, kebanyakan dinikmati oleh asing.

"Dua tahun ini kita memang fokus ke ilegal fishing karena selama ini pencurian ikan sangat marak. Saya beranggapan, meski belum kelar, tapi hampir selesai lah pemberantasan ini," ujar Susi.

Kendati demikian, Susi berpendapat masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi di sektor perikanan. Industri pengolahan harus banyak dibangun, pemerataan dan pemasaran hasil tangkap harus dilakukan. Tujuannya, agar harga hasil tangkap nelayan di Indonesia Timur dan Indonesia Barat bisa sama.

"Masih banyak tugas kita. Terlebih soal pemerataan. Nelayan di wilayah timur hanya mendapatkan Rp3.000 per kg dari menjual olahan tenggirinya, padahal kalau di Jawa, Rp31.000 per kg bisa dapat dia," imbuh Susi. (OL-3)