Sektor Pariwisata Labuan Bajo Diburu Investor

Husen Miftahudin
14/10/2016 07:01
Sektor Pariwisata Labuan Bajo Diburu Investor
(Dok. Indonesia Travel)

KAMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan sektor pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat (NTB) diburu para pemilik modal. Salah satu destinasi baru dari 10 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang Pariwisata itu dinilai memiliki nilai ekonomis yang sangat menjanjikan.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani mengaku mendapat banyak laporan dari investor yang minat menanamkan modal di Labuan Bajo. Bahkan, beberapa investor siap membangun infrastruktur penunjang pengembangan pariwisata, seperti dermaga.

"Kalau swasta disuruh bangun dermaga di Labuan Bajo, mereka mau. Banyak yang sudah bicara sama saya (minat investasi pariwisata di Labuan Bajo), asing juga. Di sana daya tarik karena pulaunya cantik," ujar Rosan di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (13/10).

Pembangunan dermaga menjadi investasi menggiurkan untuk meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan. Jika dermaga terbangun, diyakini kapal pesiar mewah akan mampir ke Labuan Bajo.

"Saya yakin sekali, kalau ada dermaga di sana, banyak kapal pesiar yang parkir. Ini potensi dengan nilai ekonomis yang tinggi," tegasnya.

Saat ini, Indonesia belum memiliki satu pun dermaga berkelas internasional. Padahal banyak kapal pesiar mewah yang lalu lalang di laut Indonesia. Sayangnya, kapal pesiar itu tidak bisa bersandar akibat tidak ada dermaga.

Hal itu berbeda dengan Singapura dan Thailand yang telah memiliki beberapa dermaga bertaraf global tersebut. Thailand yang memiliki empat dermaga mampu menarik 25 juta wisatawan asing.

"Kadang sedih juga. Kita negara kepulauan tapi tidak punya satu pun dermaga internasional untuk kapal pesiar. Singapura punya tiga dermaga," papar Rosan.

Menurut Rosan, peningkatan sektor pariwisata di Labuan Bajo juga harus didukung oleh pembangunan infrastruktur penunjang lainnya oleh pemerintah.

"Bandara dan jalan dibangun pemerintah. Terus terang, karena swasta mana ada yang mau rugi," pungkas Rosan. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya