Tiga Negara Dukung Konsep Lumbung Pangan Perbatasan

Raja Suhud VHM
09/10/2016 14:41
Tiga Negara Dukung Konsep Lumbung Pangan Perbatasan
(MI/RAMDANI)

RENCANA pemerintah membangun lumbung pangan di wilayah perbatasan mendapat dukungan penuh dari Wakil Menteri Pertanian Tiongkok, Singapura, dan Malaysia. Komitmen bersama itu mencuat dalam pertemuan Menteri-menteri Pertanian negara-negara ASEAN di Singapura, pekan lalu.

Program pembangunan lumbung pangan di wilayah perbatasan merupakan bagian dari konsep besar Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang tertuang dalam dokumen Grand Desain Pembangunan Pertanian Jangka Panjang dan Roadmap Pengembangan Komoditas Pertanian di Indonesia 2016-2045, dengan semangat “Indonesia Feed the World”.

Selain berupaya memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, ASEAN, dan dunia, program lumbung pangan daerah perbatasan juga merupakan solusi menghentikan impor pangan ilegal.

“Negara tetangga mengapresiasi dan mendukung program membangun lumbung pangan di wilayah perbatasan NKRI. Tiga negara mendukung, yaitu Tiongkok, Singapura, dan Malaysia. Ini merupakan peluang ekspor yang besar dengan menggerakan perekonomian di wilayah perbatasan dengan mengelola potensi sumberdaya spesifik lokasi masing-masing,” ujar Amran dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut Amran menjelaskan, "Wilayah perbatasan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau akan memasok ke pasar Singapura dan Malaysia. Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara akan memasok pangan ke Sabah, Serawak, dan Brunei. Wilayah perbatasan Provinsi Sulawesi Utara memasok pangan ke Filipina, Provinsi Papua memasok ke Papua Nugini, serta perbatasan Nusa Tenggara Timur memasok pangan ke Timor Leste".

Kebijakan Amran membangun lumbung pangan di perbatasan ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk “membangun dimulai dari pinggir secara sinergis”,

Program Mentan ini di Indonesia akan dilaksanakan secara sinergis dengan menggandeng Menteri PUPR, Menteri Perdagangan, maupun Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, badan Nasional Pembangunan Perbatasan, 42 Bupati/Walikota wilayah Perbatasan, dan para Gubernur.

Di sela-sela Pertemuan Menteri Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN ke-38 di Singapura tersebut, Menteri Pertanian Indonesia mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertanian dan Industri Azas Tani Malaysia. Disepakati, pada tahap awal, fokus pengembangan adalah pada wilayah yang infrastrukturnya sudah maju dan selanjutkan akan dikembangkan pada wilayah lainya. (RO/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya