Tebusan Periode 2% Lampaui Ekspektasi

Fetry Wuryasti
01/10/2016 06:28
Tebusan Periode 2% Lampaui Ekspektasi
(Tim MI)

PROGRAM amnesti pajak periode pertama berakhir kemarin dengan pencapaian melampaui target. Hingga pukul 23.00 WIB, total deklarasi dan repatriasi pada posisi Rp3.604 triliun dengan angka tebusan Rp97,2 triliun.

Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani berterima kasih kepada wajib pajak (WP) dunia usaha dan masyarakat yang telah berpartisipasi. Presiden juga mengapresiasi aparat pajak yang dalam tiga bulan ini betul-betul bekerja sampai tengah malam.

“Saya mengingatkan, ini tahapan pertama. Masih ada tahapan kedua dan ketiga yang bisa diikuti lagi oleh seluruh WP, dunia usaha, masyarakat,” ujar Jokowi dalam sidak di Kantor Pusat Diretorat Jenderal Pajak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, tadi malam.

Presiden menyebutkan, dengan berakhirnya periode satu, terlihat ada sebuah kepercayaan dari masyarakat dan dunia usaha kepada pemerintah, khususnya di bidang perpajakan. Momentum tersebut, lanjut Presiden, harus dimanfaatkan untuk mereformasi perpajakan dan memperluas basis pajak Indonesia sehingga menaikkan rasio pajak.

Presiden menganjurkan agar siapa saja yang belum melakukan repatriasi dan deklarasi untuk menggunakan kesempatan tersebut. Para WP yang masih belum ikut serta pada tahapan dua dan tiga, tambahnya, akan sangat tertinggal.

Pada kesempatan yang sama Sri Mulyani mengatakan terlampauinya target pencapaian pada periode pertama itu kini menjadi pekerjaan rumah bagi dia untuk menjaga kepercayaan dari undang-undang, institusi, dan jajarannya.

Ucapan selamat dan syukur atas keberhasilan pencapaian program amnesti pajak periode satu itu juga datang dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung. “Kalau lihat hasilnya, melebihi ekspektasi karena ini baru periode pertama. Saking banyaknya yang membayar, mendeklarasi pajaknya hari ini, servernya sampai ngehang,” ujar Pramono di Kantor Presiden, Jakarta.

Di tempat terpisah, Dirut Sinarmas Franky Widjaja turut mengucapkan selamat atas kesuksesan program amnesti pajak yang hampir menembus Rp100 triliun. Ia sendiri mengaku telah mengikuti program itu secara bertahap sejak Agustus 2016.
Kesadaran dan ketegasan

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kesuksesan program amnesti pajak merupakan gabungan dari meningkatnya kesadaran pengusaha dan ketegasan pemerintah dalam memberikan sanksi pada pengem-plang pajak.

“Ini kan pengampunan. Kalau Anda tidak ikuti tahun depan, kita akan lebih tegas lagi. Dengan amnesti pajak itu kan banyak (pengusaha) yang menyadari kekeliruan, keterlambatan, kurang transparan,” ujar Kalla.

Sementara itu, sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah menyiapkan berbagai kebijakan jangka panjang untuk menampung dana program amnesti pajak.

Di lain pihak, Bank Mandiri berhasil menghimpun dana Rp14,5 triliun dari program amnesti pajak dan Bank Central Asia (BCA) mengantongi sekurangnya Rp35,3 triliun.

Pada hari terakhir periode pertama program amnesti pajak terlihat Kadiv Humas Polri Boy Rafli Amar dan anggota Komisi XI DPR dari Fraksi NasDem Donny Imam Priambodo hadir di Kantor Pusat Ditjen Pajak. Selain itu, ada Direktur PT Indofood Franky Welirang dan Ustaz Yusuf Mansyur. (Nov/Deo/Pra/Fat/Jes/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya