Airnav Berusaha Mandiri

Cahya Mulyana
30/9/2016 14:34
Airnav Berusaha Mandiri
(Antara/Yudhi Mahatma)

LEMBAGA Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia) meningkatkan kapasitas dan fasilitas untuk mandiri. Perusahaan milik negara itu mandiri menghidupi kebutuhan namun bisa terus berkembang.

"Airnav adalah BUMN yang seluruh pembiayaan program bersifat mandiri dan tidak boleh menerima subsidi," ungkap Corporate Secretary Airnav Indonesia Didiet Kus Sam Radityo saat kunjungan Kegiatan Visit Tower Airnav di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Kamis (29/9).

Menurutnya, belanja terbesar perusahaan navigasinya pada perawatan, investasi alat, dan infrastruktur navigasi hingga pemberian gaji karyawan di akhir tahun.

Ia mengatakan laba yang didapat dari Airnav harus dikembalikan untuk program investasi dan pningkatan layanan. Airnav berbeda dengan BUMN lain dimana laba yang didapat akan dikembalikan kepada negara dalam bentuk pendapatan.

"Untuk infrastuktur dan training. Kalau enggak laba, enggak bisa ngapa-ngapain. Laba itu dikembalikan 100% ada dua hal, kalau BUMN lain dikembalikan dalam bentuk dividen kepada negara," katanya.

Didiet mengungkapkan pada 2016 telah menggelontorkan dana sebesar Rp2,27 triliun. Kemudian penyerapan investasi dari anggaran tersebut telah mencapai 94,47% per Agustus 2016.

"Jadi penyerapan dari Rp2,272 triliun tadi penyerapan sampai Agustus sudah 94,47%. Sementara target dari dewan pengawasan paling tidak sampai akhir 2016 itu sudah 90%. Sudah mencapai target," ungkapnya.

Penyerapan anggaran tersebut, kata Didiet, telah mencapai target investasi yang diminta Dewan Pengawasan Airnav yakni sekitar 90%. Anggaran investasi tersebut rencananya akan direalisasikan ke dalam 646 program di Airnav.

"Sementara, dari presentase serapan anggaran tersebut hanya tersisa 5 program yang belum rampung. Lima program tersebut saat ini sedang dalam proses lelang," jelasnya.

Menurutnya, target laba dari investasi Airnav untuk 2016 ini adalah sebesar Rp60 miliar. Capaian sampai semester pertama 2016 perusahaan itu telah mencapai keuntungan sekitar Rp339 miliar.

"Target tahun ini sekitar Rp60 miliaran lah. Tapi sampai semester 1 kemarin kita sudah capai laba Rp339 miliar," tukasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya