Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH, melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga akan membangun 158,83 kilometer (km) jalan nasional baru di jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Ditjen Bina Marga Rachman Arief mengungkapkan pembangunan tersebut membutuhkan dana sebesar Rp3,2 triliun dan seluruhnya datang dari pinjaman Islamic Development Bank.
Hingga saat ini, total lintas Pansela tercatat sepanjang 1.602,99 km namun 425,17 km di antaranya masih belum tersambung.
Arief mengatakan pembangunan sepanjang 158,83 km itu akan lebih banyak diprioritaskan untuk wilayah timur Jawa.
“Pasalnya masih banyak ruas jalan Pansela yang belum tersambung di sana,” kata Arief.
Pansela untuk ruas Banten dan Jawa Barat, yang masing-masing memiliki panjang 175,13 km dan 417,4 km, seluruhnya sudah terbangun.
Di Jawa Tengah, dari 211,95 km lintas Pansela, sepanjang 65,79 km belum tersambung. Adapun, di Yogyakarta, ada ruas jalan sepanjang 65,79 km yang belum tersambung dari total keseluruhan jalan 121,69 km.
“Yang paling panjang ada di Jawa Timur. Dari 676,82 jalur Pansela, 380,92 km belum tembus,” ujar Arief.
Secara rinci, ia menyebutkan ruas jalan yang akan dibangun yaitu mulai dari Patimuan yang akan terhubung ke Tambakreja dan Bantasari sepanjang 10,5 km. Lalu, Jladri menuju Tambakmulyo sepanjang 4,5 km dan Legundi menuju Panjan 4,7 km.
Ruas Pansela juga akan menyambungkan Jerujwudel, Baran, Duwet sepanjang 7 km serta Munjungan, Prigi hingga Tulungagung sepanjang 27,46 km.
“Ada juga batas Tulungagung ke Serang 31,34 km, Serang ke Malang 33,68 km, Jarit ke Puger 25,1 km, serta Puger ke Sumberejo 14 km. itu semua di Jawa Timur,” jelas Arief.
Secara menyeluruh, ia mengatakan proyek tersebut ditargetkan akan rampung pada 2018.
“Hambatannya mungkin nanti dalam pembebasan lahan saja. Juga ada beberapa lokasi yang merupakan daerah hutan lindung sehingga membutuhkan izin khusus. Terkait teknologi, kami sudah memperhitungkan segala kondisi dan lingkungan sekitar. Kami sudah mengantisipasi bagaimana agar jalan tidak rusak karena terjangan air rob dari pantai selatan, seperti dengan membangun tanggul-tanggul dan membuat drainase. Kami juga akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR,” terangnya.
Ia mengungkapkan proyek Pansela merupakan Rencana Pembangungan Jangka Menengah yang menjadi prioritas pemerintah.
“Ini sudah dicanangkan sejak 2004 dan memang dibangun untuk menghilangkan kesenjangan antara wilayah Jawa bagian utara, tengah dan selatan,” tuturnya.
Dengan disempurnakannya Pansela, lanjut Arief, pemerataan kesejahteraan akan tercipta.
“Akses jalan akan terbuka sehingga membuka peluang bagi pegnembangan kegiatan ekonomi, pemanfaatan sumber daya alam serta potensi objek wisata.”
Untuk pembangunan Pansela, pemerintah hanya mengalokasikan dana sebesar Rp 650 miliar. Dana itu termasuk anggaran yang akan disalurkan untuk pemeliharaan jalan di Banten dan Jabar serta pembangunan jalan baru.
“Mengingat ada pemotongan anggaran, jadi kita juga mencari pendekatan lain bagaimana mendapatkan dana untuk pembangunan dari luar,” ujar Sekretaris Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved