Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang berencana menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium per 1 Oktober 2016 sebesar Rp300-Rp500 per liter harus mempertimbangkan dinamika konsumsi di masyarakat.
Seiring dengan penurunan konsumsi BBM beroktan 88 dan kenaikan penggunaan BBM beroktan 90 ke atas, harga premium harus bisa bersaing dan diposisikan sebagai bagian dari pilihan.
“Kami ingin harga premium tetap bersaing dengan jenis BBM di luar penugasan (pertalite, pertamaks),” ujar Vice President of Corporate Communications of PT Pertamina (persero) Wianda Pusponegoro di Jakarta, kemarin.
Pihaknya pun akan menunggu perhitungan pemerintah terkait dengan harga baru premium itu. “Yang paling penting, pemerintah harus kaji sekarang premium lebih banyak dipakai siapa karena sudah banyak yang beralih ke pertalite.”
Menurutnya, konsumsi BBM di luar penugasan, yakni pertalite, pertamax, pertamax plus, dan pertamax dex, terus meningkat. Pertalite dan pertamax, kata Wianda, sudah mengambil porsi konsumsi BBM nasional sebesar 30%. Di akhir tahun, dia menargetkan porsi konsumsi dua jenis BBM itu menjadi 50%. Sementara itu, konsumsi premium sudah turun dari 80% konsumsi BBM nasional menjadi 30%-40% dalam waktu enam bulan.
“Jadi, saya khawatir kalau berfokus di harga premium yang sudah tidak disubsidi pemerintah dan masyarakat menggunakan pertalite dan pertamax, (evaluasi harga) jadi tidak relevan,” cetusnya.
Harga premium saat ini ialah Rp6.550 per liter di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), serta Rp6.450 di luar Jamali. Sementara itu, harga pertalite mencapai Rp6.900 per liter di wilayah Jawa.
Di sisi lain, Pertamina terus menggenjot produksi migas dengan menargetkan kenaikan dari lapangan di luar negeri hingga 700 ribu barel setara minyak per hari (boepd) pada 2019. “Sekarang lapangan existing ada di Malaysia, Aljazair, Irak, dan Myanmar. Tahun depan akan ada tambahan dari Tanzania dan Gabon,” papar Wianda. (Jes/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved