Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Food Ingredients Asia Indonesia Kembali Hadir pada September

Naufal Zuhdi
23/7/2024 13:12
Food Ingredients Asia Indonesia Kembali Hadir pada September
Ketua Umum GAPMMI), Adhi S. Lukman bersama Dr. Purwiyatno Hariyadi dan Rose Chitanuwat.(Dok.Fi)

PERKEMBANGAN industri makanan dan minuman terus meningkat berdasarkan kebutuhan global yang mendorong aktivitas ekspor impor, termasuk di Indonesia. Data dari Food Industry Asia menyatakan total pengeluaran untuk makanan di Asia akan mencapai US$8 triliun pada 2030.

Dalam upaya memanfaatkan peluang ini, Informa Markets kembali menyelenggarakan pameran Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024. Acara ini akan digelar pada 4-6 September 2024 mendatang di Jakarta International Expo dengan mengusung tema ‘Elevating the Future of Food Value Chain through Innovation and Sustainability’.

Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman mengatakan bahwa saat ini perilaku konsumen dalam mengkonsumsi makanan dan minuman telah berubah, terlebih setelah melewati momen pandemi.

Baca juga : Video Tumpeng Babi dari Eat Pork Love ini Viral hingga ditonton Jutaan Orang  

"Konsumen akan lebih loyal pada produk-produk yang memberikan nilai keamanan, kesehatan, serta nilai fungsi produk. Kehadiran teknologi dalam pengolahan pangan dapat menyebabkan hilangnya sebagian gizi dalam bahan makanan tersebut. Sehingga dibutuhkan fortifikasi untuk menambah zat gizi yang hilang. Tujuannya adalah untuk melakukan pecegahan kekurangan mikronutrien," ucap Adhi di Jakarta Senin (22/7).

Namun, saat ini belum banyak konsumen yang mengetahui manfaat dari mengonsumsi produk yang difortifikasi. Kehadiran event seperti Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024, menurutnya bisa memberikan ruang untuk mengomunikasikan perkembangan industri bahan makanan dan minuman.

"Sehingga bisa menjadi platform bisnis yang dapat meningkatkan dan memperkuat keberadaan para pelaku bisnis, khususnya di kawasan Asia," imbuhnya.

Baca juga : Penderita Diabetes tidak Boleh Makan Nasi Dipastikan Mitos

Di sisi lain, Dewan Penasihat dan Ilmuwan Senior South East Asian Food and Agricultural Science and Technology – SEAFAST Center & Departement of Food Science & Technology, Bogor Agricultural University (IPB) Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi menyatakan saat ini Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri bahan baku pangan.

"Pengembangan bahan baku pangan lokal membuka peluang ekonomi baru, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan melestarikan warisan kekayaan budaya pangan Nusantara," cetus dia.

Pemerintah Indonesia, sambung dia, saat ini telah berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri ini dengan berbagai program dan kebijakan, seperti pemberian insentif bagi petani dan pelaku usaha, pengembangan infrastruktur, dan promosi di pasar internasional.

Baca juga : Gapmmi Harap Suku Bunga di Kuartal IV tidak Naik

Sementara itu, Regional Portfolio Director (ASEAN), Informa Markets, Rose Chitanuwat menargetkan sebanyak 22.800 lebih pengunjung dari kegiatan Fi Indonesia Asia 2024.

"Kami berharap acara ini menjadi ajang bagi para pelaku bisnis untuk mendapatkan wawasan serta informasi terbaru terkait industri bahan baku makanan dan minuman. Semoga acara ini bisa menjadi platform yang tepat dan komprehensif bagi berbagai skala bisnis untuk meningkatkan dan memperkuat keberadaan dan kapasitas industri di kawasan ASEAN," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pada tahun ini Fi Asia Indonesia hadir dengan skala yang lebih besar, menghadirkan 700 brand suppliers dari 38 negara. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya