Memuaskan Hasrat Penggila Die Cast

Suryani Wandari
18/9/2016 06:06
Memuaskan Hasrat Penggila Die Cast
(MI/Suryani Wandari)

WORKSHOP itu dipenuhi aneka miniatur mobil. Dari meja kerja hingga lemari kaca yang menempel di din ding, semua berisi mobil berukuran mini. "Kebanyakan mobil ini punya orang yang akan dimodifi kasi sesuai keinginannya," kata Willy Maulana, 39, sang pemilik Hyperblast Custom, saat ditemui Media Indonesia, di lokasi produksinya di kawasan Jalan Atlas, Bandung, Jawa Barat.

Laptop di meja kerjanya menyala, menampilkan laman Facebook bisnisnya. Ya, Willy memang selalu mengikuti media sosial Hyperblast Custom dengan hasil die cast-nya. Sebagian besar order pun datang dari Facebook. "Nama Hyperblast sendiri sebenarnya telah eksis di situs daring ataupun forum jual beli, tapi Facebook menjadi pilihan saya untuk berjualan. Tampilan Facebook lebih enak untuk mempromosikan sebuah barang," kata Willy.


Replika

Berawal dari keisengan mempraktikkan ilmu desain grafi s yang dipelajarinya untuk merangkai die cast mobil, yang kemudian menuai banyak komentar positif dari kawan-kawannya di media sosial, Willy pun mulai merintis bisnis itu. Willy berfokus pada jasa penambahan fitur pada die cast metal atau mainan mi niatur aneka jenis mobil. Dengan demikian, ia pun menyebut jasanya, die cast custom, sebagai modifi kasi replika sebuah barang, khususnya mobil.


Mobil zadul

Metode die casting bermakna proses melelehkan logam dalam cetakan untuk membentuk fi gur yang diinginkan. Die cast kemudian menjadi istilah yang populer untuk menyebut mobil miniatur yang berbahan baku utama besi dan dirancang dengan detail yang menyerupai kendaraan aslinya.

"Ada juga sih mobil die cast ini yang punya saya, tapi sebagian besar milik klien yang tengah saya garap," kata Willy yang mematok harga mulai Rp100 ribu hingga jutaan rupiah, bergantung pada detail dan kompleksnya die cast. Kini mainan die cast banyak dijual di toko mainan dan penjual mainan koleksi. Namun, para kolektor dan penggila die cast pelanggan Willy lazimnya memburu model berwujud mobil zadul.

"Para pemesan biasanya akan mengirimkan bahan mentahnya untuk dimodifi kasi, lalu diubah menjadi berdesain mobil-mobil zaman dulu, 4--4 atau jip, mulai TLC atau yang dikenal dengan Toyota Hardtop, Land Rover, Wrangler. Mereka juga menggemari Peugeot dan Mercedes Benz," kata Willy. Buat mewujudkan desain yang diinginkan pelanggannya, Willy bermain warna serta teknik grafis. "Enggak ada batasan untuk warna. Kami melayani semua permintaan pemesan. Desain itulah yang kami jual," kata Willy.


Antrean

Ketika bermain di bisnis hobi dan koleksi, Willy mengakui indikator kesuksesan usahanya ialah kepuasan pemesan.

"Mereka biasanya bersedia menunggu untuk hasil yang sangat bagus. Alhamdulillah mereka kooperatif untuk rela menunggu walaupun antre memesan," kata Willy yang selalu berusaha menyelesaikannya tepat waktu kendati pada beberapa pesanan membutuhkan waktu penyelesaian hingga berbulan-bulan.

"Pembuatan die cast tidak dapat diprediksi, bisa sehari selesai hingga 4 mobil ukuran kecil. Namun, bisa berbulan-bulan jika ukuran dan tingkat kerumitannya ekstra. Saya sendiri melayani pesanan hingga yang terkecil, 1:64," kata Willy. Pemesan produk Hyperblast nyatanya tidak hanya dari para kolektor, tetapi juga instansi pemerintah, militer, kepolisian, dan perusahaan-perusahaan swasta.

"Kepolisian, militer juga sudah sering pesan die cast berbagai jenis kendaraan yang dimilikinya," kata Willy yang sukses membukukan omzet Rp5 juta hingga Rp10 juta setiap bulan dari bisnis yang juga hobinya itu. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya