Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PERFORMA dari kredit usaha rakyat (KUR) sejauh ini dipandang sudah berjalan cukup baik, namun distribusi daripada KUR masih didominasi sektor perdagangan. Untuk itu kedepannya pemerintah berencana akan mendorong KUR untuk bergerak lebih ke sektor produksi.
Berdasarkan realisasi penyalurannya per 31 Agustus 2016, KUR masih lebih banyak dinikmati sektor perdagangan baik besar dan eceran yang mencapai 68%. Sedangkan sektor pertanian termasuk perkebunan dan kehutanan hanya mencatat penyerapan 15,51%. Sektor lainnya bahkan lebih kecil lagi, yakni jasa-jasa 10,86%, industri pengolahan 4,49%, dan perikanan 1,15%.
Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, hingga September 2016 penyaluran KUR sudah mencapai sekitar 65% dari target penyaluran Rp120 triliun. Penyaluran tersebut meliputi kredit mikro sebesar Rp44,7 triliun dan ritel Rp20,5 triliun. Sementara untuk penempatan tenaga kerja Indonesia baru terealisasi Rp79,5 miliar.
"Hingga akhir Agustus performanya sudah bagus, sudah 65%. Artinya kemungkinan bisa mencapai target 100% di akhir tahun karena kalau dibagi rata per September kemungkinan 67% sedangkan per Agustus aja sudah 65%. Namun kita ingin alikasi persektornya lebih baik kedepan," terang Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di kantornya, Jumat (16/9).
Darmin ingin kedepan agar sektor produksi baik padi, nelayan, peternakan atau pangan lain arah kedepannya bisa lebih besar dari sekarang. Namun dirinya menekankan bahwa untuk aturannya ditahun ini tidak akan berubah, tetapi tahun depan akan direview lagi.
Darmin mengungkapkan salah satu penyebab tersendatnya realisasi KUR ke sektor pertanian adalah minimnya sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki kalangan bank penyalur untuk menjangkau para calon debitur di lapangan.
"Sektor perdagangan selama ini lebih menguasai. Ini disebabkan karena perdagangan berada di garda terdepan, paling mudah dijangkau. Sementara sektor pertanian sulit untuk dijangkau," imbuh Darmin.
Dalam rakor tersebut juga menyepakati untuk memperluas basis penerima KUR tahun depan. “Sektor e-commerce untuk startup harus diantisipasi. Juga untuk para petani karet,” kata Darmin. Selain itu agar bank syariah juga bisa menyalurkan KUR, klausul tentang margin akan ditambahkan dalam rencana revisi Permenko tentang KUR.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad menyarankan, pemerintah perlu melakukan pendekatan berbeda untuk meningkatkan realisasi KUR di luar sektor perdagangan. “Pemerintah perlu mendalami kemungkinan adanya KUR khusus untuk mendorong ekskalasi pertumbuhan KUR di luar sektor perdagangan,” ungkapnya.
OJK yang melakukan kajian cepat terhadap data debitur pada 3 bank BUMN (BRI, BNI, Mandiri) pada Juni 2016 mendapatkan hasil 58,30% debitur yang menerima fasilitas KUR pada 2016 merupakan debitur baru, 23,73% merupakan debiturswitchingdari KUR skema lama,dan 17,97% merupakan debitur switchingdari kredit komersial. Untuk itu tahun depan hal tersebut harus dikurangi.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam juga mengungkapkan bahwa kedepannya KUR memang akan didorong kesemua sektor dengan fokus lebih kepada sektor produksi.
"Nantinya mekanisme untuk skema KUR nya akan disesuaikan dengan sektor produksinya. sebab kalau kta bicara pertanian atau produksi tentu ada musim tertentu dan ada masa dimana mereka tidak berproduksi sehingga tentu akan ada skim khusus yang akan kita berikan untuk sektor produksi tersebut," pungkas Asmawi. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved