Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BANK Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah akan kembali stabil dan menguat. Itu didasari pada tekanan eksternal yang mulai melunak dalam beberapa waktu terakhir. Indikasi pelunakan gejolak eksternal terlihat dari kembali masuknya aliran modal asing ke pasar portofolio dalam negeri.
“Secara keseluruhan BI melihat stabil dan akan cenderung menguat. Jadi rupiah itu sekarang yang penting stabil, tidak perlu terlalu khawatir,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (22/5).
Dia mengatakan, kebijakan moneter yang ditempuh BI dalam memitigasi rambatan ketidakpastian global juga turut memperkuat nilai tukar rupiah. Secara bulanan, hingga 21 Mei 2024, nilai tukar rupiah tercatat menguat 1,66% setelah pada April 2024 melemah 2,49%.
Baca juga : BI Yakin Rupiah akan Terus Menguat Hingga Akhir Tahun
Perry menilai, penguatan nilai tukar Rupiah didorong oleh dampak positif respons bauran kebijakan moneter bank sentral pada April 2024. Respons kebijakan tersebut mendorong aliran masuk modal asing, terutama ke SBN dan SRBI, sebesar US$4,2 miliar hingga 20 Mei 2024.
“Dengan perkembangan ini, nilai tukar Rupiah melemah 3,74% dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Won Korea, dan Baht Thailand masing-masing sebesar 4,91%, 5,52%, dan 5,99%,” jelas Perry.
Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan stabil dengan kecenderungan menguat didorong oleh imbal hasil yang menarik sejalan dengan kenaikan BI-Rate, premi risiko yang turun, prospek ekonomi yang lebih baik, dan komitmen BI untuk terus menstabilkan nilai tukar Rupiah.
Baca juga : Pemerintah Pastikan Miliki Kemampuan Bayar Utang
BI, lanjut Perry, juga terus mengoptimalkan seluruh instrumen moneter yang tersedia untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, termasuk melalui penguatan strategi operasi moneter promarket dengan mengoptimalkan instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI.
“Bank Indonesia memperkuat koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023,” pungkas Perry. (Z-8)
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Pada awal perdagangan Rabu (31/7) pagi, rupiah tergelincir 17 poin atau 0,10% menjadi Rp16.317 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.300 per dolar AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (30/7) ditutup merosot menjelang pengumuman hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (29/7) ditutup menguat seiring pasar memperkirakan inflasi domestik Juli 2024 melandai.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat (26/7) ditutup melemah setelah rilis data klaim pengangguran awal mingguan Amerika Serikat (AS) lebih rendah dari perkiraan.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (25/7) ditutup merosot di tengah sentimen risk off di pasar karena meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved