Pangsa Sun Life Naik Dua Kali Lipat

Pun
16/9/2016 06:30
Pangsa Sun Life Naik Dua Kali Lipat
(MI/AGUS M)

PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) optimistis pangsa pasar mereka di industri asuransi jiwa nasional bakal terus terkerek setelah mereka mengakuisisi 51% saham PT CIMB Sun Life (CSL) dari CIMB Group di kuartal I-2016 lalu.

Dengan integrasi CSL ke Sun Life itu, lini bisnis Sun Life di Indonesia juga diyakini akan semakin besar.

"Integrasi ini merupakan sebuah langkah tepat untuk memperkuat posisi Sun Life di industri asuransi di Indonesia," ujar Presiden Sun Life Financial Asia Kevin D Strain kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Di kesempatan sama, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty mengatakan market share Sun Life di Indonesia langsung naik setelah penggabungan.

"Pangsa pasar kami naik dua kali lipat daripada sebelumnya 0,8% menjadi 1,7%," tuturnya.

Hingga kuartal pertama 2016, total pendapatan premi Sun Life setelah integrasi menjadi Rp1,04 triliun.

Aset perusahaan juga meningkat menjadi Rp9,14 triliun.

Secara khusus, Elin menyebut penggabungan CSL ke Sun Life bakal memperkuat strategi multidistribution channel dalam kanal bisnis bancassurance, terutama dengan sejumlah mitra perbankan, seperti BNI, CIMB Niaga, BCA, Bank Commenwealth, Bank OCBC NISP, dan Bank Nobu.

"Kontribusi bancassurance kami akan semakin besar. Setelah integrasi CSL ke Sun Life, kontribusi agen jika dibandingkan dengan bancassurance ialah 40:60," jelasnya.

Di sisi lain, pengembangan agen sebagai tenaga pemasang (sales force) terus digenjot.

"Integrasi itu tentu harus memper-kuat layanan kami ke nasabah. Kini kami didukung lebih dari 10.200 tenaga pemasar."

Penetrasi di kanal itu juga didukung 104 kantor pemasaran konvensional dan 55 kantor pemasaran syariat yang sudah dimiliki Sun Life di 70 kota di Indonesia.

Karena itu, pihaknya juga berani menargetkan kontribusi 30%-35% dari produk asuransi syariat pada 2017.

Terkait dengan pengembangan bisnis di Tanah Air, Kevin menje-laskan Sun Life memfokuskan pertumbuhan di Indonesia karena populasinya yang besar dengan kelas menengah yang bertumbuh pesat dan penetrasi asuransi yang masih rendah di pasar.

"Ini peluang besar. Ada satu kebutuhan akan produk-produk asuransi dan solusi keuangan yang membantu kelas menengah mempersiapkan masa depan," kata dia.

Ia pun memastikan, setelah akuisisi, Sun Life akan terus melakukan investasi di Tanah Air.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya sudah mengge-lontorkan dana hingga US$40 juta untuk beberapa langkah korporasi, seperti pengembangan agency, pembangunan gedung baru Menara Sun Life, mengakuisisi CSL, dan menjalin kerja sama dengan sejumlah mitra untuk pengembangan bisnis.

Investasi lain yang bakal dilakukan Sun Life ialah memaksimalkan teknologi informasi.

"Saat ini satu dari tiga orang Indonesia memiliki akses internet. Karena itu, kami akan menggali peluang itu dengan menggandeng perusahaan fintech (financial technology). Kami yakin pada 2017 sudah ada partner di bidang fintech ini," urainya. (Pun/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya