Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
NEGARA-negara yang terhimpun dalam kawasan Asia Tenggara (ASEAN) harus bersinergi untuk menghadapi persaingan global yang kian ketat. Selain fokus memperkuat aspek kehidupan politik dan sosial, penguatan ekonomi utamanya di sektor usaha kreatif dan berskala mikro menengah menjadi kunci untuk tetap bertahan di tengah ketidakpastian global.
Kesatuan dan sentralitas ASEAN amat diperlukan untuk menggali potensi kerja sama. Langkah itu tentunya mengacu pada visi Masyarakat ASEAN 2025 yang di dalamnya mencakup Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Cetak biru MEA di antaranya meliputi ekonomi ASEAN yang terintegrasi, ASEAN yang kompetitif dan dinamis, peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral, hingga ASEAN yang tangguh, inklusif dan berorientasi ke masyarakat.
"Kita (negara-negara ASEAN) harus berkomitmen dan membuat kesepakatan untuk tumbuh bersama. Itu pun mengacu pada visi Masyarakat ASEAN 2025 supaya pertumbuhannya merata. Isu non tariff barrier, kebijakan tenaga kerja, persaingan, konektivitas serta berperan dalam global supply chain, masih menjadi prioritas," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita seusai menjadi pembicara kunci di ASEAN Marketing Summit, Kamis (15/9).
Indonesia sebagai salah satu negara terbesar ASEAN, jelas Enggar, selalu ambil bagian di perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agrement) berbasis regional. Dalam waktu dekat diyakini akan selesai perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang merupakan perjanjian 10 negara anggota ASEAN dengan enam negara mitra (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea, India, Australia dan Selandia Baru).
Setelah itu menyusul proses kajian terhadap Trans Pacific Partnership (TPP) di mana Indonesia memiliki niatan untuk bergabung. Dibukanya pasar bebas ASEAN (MEA), kata dia, dapat mempermudah negara-negara sekawasan mengatur hal yang belum diatur dalam World Trade Organization (WTO), sekaligus menciptakan perdagangan yang adil.
Penguatan usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) menjadi salah satu atensi dalam menghadapi berbagai skema pasar bebas. Pasalnya, sektor tersebut merupakan tonggak ekonomi kerakyatan.
"Pemerintah akan lebih membina dan mempersiapkan small medium enterprises (SMEs). Kalau perusahan besar sudah mampu bersaing, contoh industri palm oil di mana market kita terbesar di dunia," imbuh Enggar. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved