Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
BERBAGAI upaya untuk memperpendek waktu tunggu bongkar muat kapal alias dwelling time di seluruh pelabuhan Indonesia terus dilakukan. Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan pun mengaku siap menggalakkan upaya baru untuk mewujudkan hal tersebut. Upaya itu bakal dibarengi dengan tingkat keamanan yang tinggi dan risiko yang minimal atau bahkan tidak ada sama sekali.
Selaras dengan perintah Presiden Joko Widodo, Luhut ingin menurunkan dwelling time di pelabuhan dari 4-5 hari menjadi cukup 2 hari.
“Dwelling time memang eloknya 2 hari, 3 hari lah. Saat ini 3 sampai 4 dan 5 hari. Di tempat lain seperti di Belawan, lama itu. Sejauh ini saya sudah kirim orang tanpa protokol di situ, 10 hari belum bisa masuk ke dalam,” ujar Luhut seusai rapat kerja di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, kemarin,
Lamanya dwelling time di pelabuhan, tambah Luhut, lantaran pelabuhan utama Indonesia terdapat pada jalur merah saat barang-barang itu mulai diperiksa.
“Redline, tetap kita mesti periksa. Itulah kita cari ekuilibriumnya, antara percepatan dan keamanan. Risiko pasti ada,” tutup Luhut.
Sebelumnya, saat meresmikan Terminal Peti Kemas Kalibaru Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (13/9), Presiden tidak kuasa menyembunyikan kekecewaannya terhadap persoalan dwelling time di beberapa pelabuhan yang diduga sarat praktik pungutan liar.
Dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok dilaporkan sudah mencapai 3,2 hingga 3,7 hari. Presiden meminta hal itu diturunkan menjadi 2 hari.
Akan tetapi, sejauh ini baru dua pelabuhan yang mendekati standar dwelling time yang sesuai dengan instruksi Presiden, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Standar di kedua pelabuhan besar lainnya, yakni Pelabuhan Belawan, Medan, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, masih jauh dari harapan.
Kementerian Perhubungan pun sudah menyatakan bakal menggenjot target waktu tunggu kontainer di pelabuhan menjadi hanya 2,2 hari sesuai dengan perintah Presiden. Sebanyak 16 kementerian atau lembaga terkait diminta berkantor di Tanjung Priok selama satu bulan untuk uji coba. Selain itu, ditunjuk salah satu ketua untuk mengoordinasikan seluruh kementerian atau lembaga terkait tersebut.
Poros maritim
Perbaikan dwelling time pada dasarnya menjadi bagian tidak terpisahkan dari proyek poros maritim dunia yang dicanangkan Presiden Jokowi. Dengan perbaikan performa dwelling time, proyek poros maritim dunia diyakini bakal lebih mudah terwujud.
Dalam kaitan itu, Menko Luhut menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk menyusun program-program poros maritim. Mengenai tol laut, kata Luhut, program itu akan terus dilanjutkan. Jika terealisasi, program itu diharapkan bisa menekan biaya logistik laut yang masih sangat tinggi. (Ant/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved