Motor yang belum Dimaksimalkan

14/9/2016 08:59
Motor yang belum Dimaksimalkan
(ANTARA/Moch Asim)

PRESIDEN Joko Widodo menilai kontribusi sektor kelautan belum berperan signifi kan terhadap perekonomian Indonesia. Ia berharap sektor tersebut dapat menjadi motor alternatif pertumbuhan.

Saat memimpin rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin, ia mengungkapkan realita dua pertiga negara Indonesia merupakan air, tapi kontribusi bidang kelautan terhadap produk domestik bruto kurang dari 30%. “Saya kira banyak potensi laut dan perikanan yang belum bisa kita manfaatkan maksimal,” kata Presiden.

Jokowi juga mengklaim penanganan illegal fishing (pencurian ikan) di Indonesia sudah mulai menunjukkan hasil. “Stok ikan laut meningkat dan ini harus dimanfaatkan, selain untuk kesejahteraan nelayan, juga bisa memenuhi kebutuhan konsumsi lokal dan kita harap juga bisa mendatangkan devisa bagi negara lewat ekspor,” katanya.

Ia meminta Menko Bidang Maritim dan juga Menteri Kelautan dan Perikanan mempercepat pembangunan industri perikanan, termasuk pembangunan sentra industri perikanan yang modern. “Paling lambat tahun depan kita sudah punya, sudah disanggupi Menteri Kelautan dan Perikanan.”

Dalam kesempatan terpisah, Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Polri, serta KKP baru-baru ini menggagalkan penyelundupan 66.475 kg bahan peledak, amonium nitrat, dan 10 kontainer frozen pasifi c mackarel dari Pasifi k, 1 kontainer frozen squid dari Taiwan, dan 71.250 bibit lobster.

Saat dijumpai di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Polri turut bekerja sama untuk menggagalkan penyelundupan 166.475 kg amonium nitrat dari Malaysia. Bahan kimia tersebut biasanya digunakan untuk pembuatan bom ikan yang merupakan salah satu faktor perusak 70% terumbu karang perairan Indonesia. Pemerintah, menurutnya, berencana untuk mendiskusikan isu amonium nitrat itu dengan pemerintah Malaysia karena bahan tersebut acap masuk secara ilegal dari Malaysia.

Menteri KKP Susi Pudjiastuti menambahkan pengunaan bom ikan di di Indonesia Timur masih marak, bahkan kerusakan sudah mencapai wilayah Raja Ampat. (Ant/Adi/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya