Pertamina Percepat RDMP dengan Pesanan LLI Senilai US$1 Miliar

Jajang Sumantri
11/9/2016 12:59
Pertamina Percepat RDMP dengan Pesanan LLI Senilai US$1 Miliar
(ANTARA/M Agung Rajasa)

PT Pertamina (Persero) berupaya mempercepat pengembangan Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit Balikpapan, Kalimantan Timur. Salah satunya dengan segera melakukan proses pengadaan barang dengan proses pembuatan dan pengiriman yang lama atau Long Lead Item (LLI) senilai US$1 miliar atau sekitar Rp 13,3 triliun.

Direktur Pengolahan Pertamina, Racad Hardadi mengatakan pengadaan oleh Pertamina ini sekaligus merupakan tahapan konkret kami untuk percepatan proyek.

Proses pengadaan akan dimulai pada Oktober 2016 dan ditargetkan tuntas pada kuartal I 2017. Menurut Rachmad, pengadaan ini dalam proses yang terpisah dengan paket engineering, procurement, and construction (EPC) yang akan dikerjakan oleh kontraktor EPC.

“Dengan demikian, selain dapat dilakukan percepatan proses, pengadaan oleh Pertamina untuk memastikan proyek dapat berjalan secara efisien,” ujar Rachmad dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (11/9)

Proyek revitalisasi Kilang Balikpapan akan dilakukan dua tahap dengan total investasi sekitarUS$4,4 miliar-US$4,6 miliar. Setelah proyek RDMP tuntas, produksi Kilang Balikpapan nantinya menjadi 360 ribu barel per hari dibanding produksi saat ini sebesar 260 juta barel per hari.

Pertamina menargetkan proses konstruksi akan dimulai pada awal 2017. Adapun mechanical completion dan commissioning RDMP RU V Balikpapan ditargetkan pada Juli 2019. Dengan demikian diharapkan proyek ini akan dapat dioperasikan mulai September 2019.

“Untuk itu, kami akan melakukan final investment decision RDMP RU V Balikpapan pada awal Juli 2017 yang segera diikuti dengan konstruksi fisik,” jelas Rachmad.

Dirgo Purbo, pakar ketahanan energi dan pengajar geoekonomi pada Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta, menilai upaya Pertamina untuk mempercepat proyek-proyek pembangunan kilang dinilai menjadi bagian dalam menjalankan program untuk menjamin pasokan energi nasional. Pertamina saat ini mengebut Proyek RDMP empat kilang, yakni Kilang Dumai, Cilacap, Balongan, dan Kilang Balikpapan.

Proyek RDMP akan dimulai dari Kilang Balikpapan. Pertamina berupaya mempercepat Proyek RDMP RU V Balikpapan, salah satunya dengan segera melakukan proses pengadaan LLI.

“Langkah Pertamina sudah on the right track. Langkah itu merupakan bagian dalam upaya menjalankan daripada program energy security Indonesia,” ujar Dirgo.

Selain proyek RDMP terhadap empat kilang, proyek RDMP juga akan dilanjutkan terhadap Kilang Plaju Sungai Gerong.

Pertamina juga mendapatkan penugasan dari Menteri Energi dan Sumbet Daya Mineral untuk membangun kilang baru di Tuban, Jawa Timur bersama mitra yang ditunjuk Rosneft, perusahaan minyak asal Rusia. Selain itu, Pertamina juga ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek pembangunan kilang baru di Bontang melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Rinaldy Dhalimi, Anggota Dewan Energi Nasional, mengatakan upaya untuk mempercepat pembangunan kilang sangat diperlukan untuk mengurangi impor BBM. “Kita harus percaya bahwa segala sesuatunya dilakukan dengan baik dan transparan,” katanya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya