Setop Modal,BUMN Holding Diandalkan

Arv/Try
10/9/2016 07:20
Setop Modal,BUMN Holding Diandalkan
(MI/MOHAMAD IRFAN)

KEMENTERIAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memasang target tinggi terhadap kinerja BUMN.

Sampai 2019, diharapkan kontribusi BUMN terhadap penerimaan negara bisa mencapai Rp635 triliun.

Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN Rini Soemarno kepada media saat ditemui di sela acara IBD Expo, di Jakarta, kemarin.

Namun, target itu bukan pekerjaan mudah.

Apalagi, ketika Rini berujar, bahwa mulai 2017 tidak akan diberikan lagi penyertaan modal negara (PMN).

Karena itu, BUMN holding menjadi andalan.

Lebih lanjut, Rini memaparkan sejumlah target lainnya, yakni dari segi aset yang sampai akhir tahun ditargetkan menjadi Rp5.000 triliun, perolehan total laba Rp170 triliun, dan dividen Rp37,8 triliun.

"Itu semua di 2019 nanti harus naik. Aset naik menjadi Rp7.000 triliun, laba harus di atas Rp300 triliun, dan dividen paling tidak mencapai Rp41 triliun."

Dalam kaitan itu, Perum Bulog sepakat tidak akan lagi meminta PMN bagi BUMN tahun depan.

Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan khusus Bulog, dia sangat sependapat untuk tahun depan sudah tidak perlu lagi PMN dan 2016 ialah yang terakhir kalinya.

"PMN 2016 menjadi gang terakhir. Karena saya lihat dan hitung, dengan PMN terakhir Rp2 triliun, untuk infrastruktur saya kira sudah mulai memadai. Toh, kalau ke depan perum bisa me-leverage modal sendiri untuk membangun, memperbaiki, atau menambah kekurangan-kekurangan kecil," ujarnya ketika dihubungi, kemarin.

Corporate Secretary of PT Wijaya Karya (Wika) (persero) Tbk Suradi pun mengatakan apa pun keputusannya, persero akan menyerahkan kepada pemerintah selaku pemegang saham mayoritas BUMN terkait perlu-tidaknya tambahan setoran modal.

"Pada dasarnya, pemberian PMN itu ialah dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mendorong pelaksanaan program percepatan infrastruktur karena fungsi BUMN yang dikembalikan sebagai agent of development sehingga BUMN didorong berada di garis terdepan dalam pembangunan."

Apalagi jika program itu sudah cukup, Wika, kata Suradi, tidak akan mengajukan PMN lagi yang merupakan sinergi dari pemerintah karena PMN akan memberikan leverage meningkat sampai tiga kali. (Arv/Try/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya