Menteri Susi Diminta Prioritaskan Nelayan Pulau Terpencil

Micom
08/9/2016 22:17
Menteri Susi Diminta Prioritaskan Nelayan Pulau Terpencil
(ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

ANGGOTA Komisi IV DPR Sulaiman Hamzah meminta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan prioritasnya kepada nelayan-nelayan yang berada di pulau terpencil di sekitar Papua.

Bantuan itu mencakup kapal kayu kecil yang kompatibel dengan skill para nelayan di sana, juga alat bantu lainnya seperti alat tangkap ikan. Dengan begitu, bantuan yang disalurkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bukan hanya meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan yang sudah mapan, tetapi juga langsung menyentuh nelayan tradisional yang jauh dari kota.

"Tentu saya berharap ibu menteri bisa mempertimbangkan ini supaya nelayan di daerah terpencil ini memperoleh bantuan yang sama. Wilayah kepulauan dan alat tangkapnya belum mencukupi, bahkan swadaya masyarakat itu sendiri untuk memenuhi kebutuhannya," paparnya dalam Rapat Kerja dengan KKP di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/9).

Sulaiman juga mengingatkan menteri yang dikenal nyentrik ini terkait dengan program-program pemerintah sebelumnya seperti membangun cold storage dan stasiun pengisian bahan bakar nelayan.

Pasalnya, sejak direncanakan beberapa waktu lalu, belum ada realisasi berarti di beberapa tempat yang sudah dijanjikan. Cold storage yang sedianya akan dibangun di Biak, Yapen, dan Merauke, nyatanya sampai saat ini belum ada tanda-tanda pembangunan. Padahal, masyarakat sudah sangat antusias terhadap rencana pemerintah itu.

Sulaiman menjelaskan, di Biak masyarakat sering mengeluhkan kurangnya pasokan bahan bakar untuk nelayan. Setiap hari para nelayan harus pergi dari Pulau Biak Numfor ke Manokwari menggunakan kapal cepat untuk mendapatkan bahan bakar. Biaya yang harus dikeluarkan para nelayan pun tidak murah. Oleh karenanya, keberadaan SPBN sangat diperlukan di Biak.

"Masyarakat bertanya kepada saya ihwal pembangunan sarana dan prasarana yang sudah direncanakan pemerintah. Karena 2016 ini banyak terjadi pemangkasan, apa karena itu," tanya politikus NasDem asal Papua tersebut.

Persoalan lain yang disuarakan oleh Sulaiman ialah maraknya illegal fishing di wilayah Kabupaten Supiori yang dilakukan oleh nelayan-nelayan dengan kapal besar berbendera Thailand. Ia memaparkan setiap hari pasti ditemui kapal-kapal ikan berukuran besar sedang mengangkut ikan di sekitar Pulai Mansinam yang termasuk wilayah terluar Indonesia.

Untuk itu Sekretaris DPW Partai NasDem Provinsi Papua ini meminta Menteri Susi mengalokasikan kapal pengawasan untuk pulau terluar di Papua. Bukan hanya untuk memberantas illegal fishing, tetapi juga menciptakan rasa aman bagi para nelayan yang sedang melaut. (RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya