BRI Berburu Nasabah Prioritas

Arv/Ant/E-2
08/9/2016 09:24
BRI Berburu Nasabah Prioritas
(MI/MOHAMAD IRFAN)

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk membidik 15 ribu nasabah prioritas baru hingga akhir 2016 dengan total dana kelolaan sebesar Rp75 triliun atau bertumbuh 38% dari paruh pertama tahun ini.

“Hingga akhir tahun, 50 ribu nasabah prioritas bisa tercapai,” kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam saat meresmikan Sentra Layanan Prioritas BRI di kawasan kantor cabang Gatot Subroto, Jakarta, kemarin.

Asmawi optimistis target dana nasabah premium itu bisa tercapai dengan akan didirikannya sejumlah Sentra Layanan Prioritas (SLP) dalam empat bulan mendatang. Secara total, BRI menargetkan memiliki 25 SLP pada akhir tahun.

SLP yang kemarin diresmikan di Gatot Subroto, Jakarta, merupakan SLP ke-22 BRI di Indonesia. Dengan lokasi yang disebutnya strategis itu, Asmawi memproyeksikan adanya nasabah prioritas baru dalam jumlah signifikan.

“Ini kan lokasi utama perkotaan. Di sini banyak kantor, banyak nasabah yang memerlukan karena waktunya terbatas, tapi transaksinya banyak. Makanya kita jemput bola,” ucap Asmawi.

Nasabah prioritas BRI merupakan nasabah segmen premium yang menyimpan dananya di perseroan minimal Rp500 juta.

Nasabah prioritas akan mendapat kartu BRI Prioritas dan keistimewaan di lokasi atau gerai yang bekerja sama dengan BRI.

Asmawi mengatakan kontribusi dana prioritas itu juga penting untuk menambah likuiditas BRI guna mengakselerasi saluran kredit.

Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga Amijarso melalui rilis yang diterima Media Indonesia, kemarin, mengatakan target BRI pada tahun ini ialah mendirikan 8 kantor SLP, tersebar di Jabodetabek, Palembang, Lampung, Surakarta, Bandung, dan Manado. Hingga saat ini, BRI telah membuka 4 SLP, yakni SLP Bintaro, SLP Palembang, SLP Lampung, dan SLP Surakarta.

Secara nasional, per Juni 2016, total nasabah prioritas BRI 35 ribu orang dengan dana kelolaan lebih dari Rp54 triliun. Saat ini tercatat lebih dari 1.100 orang nasabah prioritas BRI berada di bawah kelolaan Kantor Cabang Bank BRI Gatot Subroto dengan dana lebih dari Rp1,5 triliun.

“SLP Jakarta Gatot Subroto menargetkan peningkatan jumlah nasabah prioritas menjadi 1.800 orang dengan dana kelolaan lebih dari Rp2,1 triliun di akhir 2016,” lanjut Hari.

Citi Priority
Dalam kesempatan terpisah, bank swasta asing, Citi Indonesia, juga merilis layanan untuk nasabah prioritas, Citi Priority. Layanan itu, menurut CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menyasar kalangan pengusaha muda dan profesional di Indonesia.

Produk baru Citi Indonesia itu diluncurkan dengan perhitungan riset yang dilakukan perusahaan bersama dengan Lembaga Survei BDRC Asia. Hasil survei mengindikasikan, kalangan profesional dan pengusaha muda di rentang usia 21 tahun-45 tahun memiliki prioritas investasi keuangan berbeda-beda, tapi tidak selaras dengan terus meningkatnya inflasi kebutuhan utama lainnya, seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan sebagainya.

“Karena itu, konsumen perlu prioritas perencanaan keuangan yang tepat, dan layanan terbaru ini, berupa layanan yang sifatnya berupa instrumen investasi yang dibutuhkan oleh konsumen kami,” tutur Batara.

Head of Retail Banking Citi Indonesia Harsya Prasetyo menambahkan, nasabah yang ingin bergabung dalam Citi Priority mesti memiliki investable amount atau saldo minimum tabungan Rp300 juta. Tahun depan, Citi Priority diharapkan mampu memacu jumlah nasabah menjadi paling tidak lima kali lipat dari saat ini yang sekitar 100 ribu orang. (Arv/Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya