Bank Harap LTV Ungkit Laju Kredit Dua Digit

08/9/2016 08:41
Bank Harap LTV Ungkit Laju Kredit Dua Digit
()

PERBANKAN berharap pelonggaran persyaratan kredit pemilikan rumah (KPR) dapat menopang pertumbuhan kredit mereka pada tahun ini.

Direktur Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan BNI tetap memprediksi pertumbuhan kredit pro-perti naik dua digit pada 2016. Relaksasi ketentuan rasio loan to value (LTV) dan financing to value (FTV) menjadi pengungkit utama yang diyakini akan berdampak langsung pada kredit sektor properti, kendati bulan lalu pertumbuhannya masih stagnan di level 7% year-on-year.

“Saya optimistis meningkat dibandingkan tahun lalu. Kita kan menargetkan dari awal double digit,” ujar Anggoro di Jakarta, kemarin.

Pada relaksasi dari Bank Indonesia (BI) itu, uang muka rumah untuk KPR pertama diturunkan menjadi 15% dari semula 20%.

Kebijakan tersebut, menurut Anggoro, akan meningkatkan kepercayaan diri konsumen untuk mengambil KPR setelah beberapa waktu menunda lantaran melemahnya perekonomian nasional sehingga pihaknya mempertahankan target kenaikan KPR 10%-11%.

Sementara itu, BCA belum mempertimbangkan relaksasi uang muka yang diberlakukan BI. “BCA dari dulu sebelum ada aturan DP hanya fokus pada aturan yang menurut kami tepat, melihat profil risiko nasabahnya,” ujar Wakil Direktur Utama BCA Armand Hartono dalam kesempatan terpisah.

Selama ini, lanjutnya, pembiayaan KPR oleh BCA dianalisis kasus per kasus. Uamg muka ditentukan dari profil risiko setiap nasabah. “Kalau memang nasabahnya (kompeten) 20%, ya 20%. Dulu sebelum ada aturan pun kami paling bagus 15%, itu hanya nasabah tertentu,” jelas Armand.

Walakin, ia berharap relaksasi kebijakan moneter dari bank sentral diharapkan Armand dapat membantu kredit tumbuh 10%-11%.

Di lain pihak, BRI masih yakin penyaluran kredit mereka bisa tumbuh 11% sepanjang tahun ini, atau di atas estimasi BI untuk industri perbankan nasional yakni 7%-9%. “Secara tahun berjalan (hingga Agustus 2016) kita masih stabil dan sesuai rencana,” kata Dirut BRI Asmawi Syam. (Fat/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya