Pencapaian Global Pebisnis Penjualan Langsung

Dzulfikri Putra Malawi
08/9/2016 05:30
Pencapaian Global Pebisnis Penjualan Langsung
(Dok.Pribadi)

DUA puluh empat tahun lalu, hati Sofia Agnani tergelitik melihat adik-adiknya yang teguh berkarier.

Perempuan yang akrab disapa Sofie ini memiliki mimpi ingin bekerja di perusahaan selepas lulus kuliah di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung (ITB) 1984.

Ia ingin merasakan dinamika berbeda.

Cita-citanya itu akhirnya terwujud sepulang menunaikan ibadah haji bersama suami, Achmad Zakaria Baswedan.

Pada 1992 itu, setelah diperkenalkan Nafisah Emir, distributor pertama Tupperware Indonesia yang juga keluarga dekatnya, Sofie

memutuskan menjajal bisnis penjualan produk rumah tangga berbahan plastik berkualitas, Tupperware.

Keinginannya juga didukung adanya seorang teman, yang juga berdomisili di Bandung, yang telah lebih dulu menggeluti bisnis dengan sistem penjualan langsung itu.

Tidak disangka langkah Sofie sangat tepat.

Kemampuannya berkomunikasi dan menghimpun orang banyak memuluskan

upayanya membuat demonstrasi produk dan menjalin hubungan baik dengan banyak orang, maupun orang-orang yang baru dikenal.

Sistem penjualan langsung memang tak sekadar bermodal uang.

Hal terpenting mampu mencetak mental manusia yang direkrut untuk turut menjalankan sistem perdagangan yang telah dibuat.

Dengan hanya bermodal kecil, bahkan bisa dibilang tanpa modal apa pun ia mengembangkan bisnisnya untuk membangun sumber daya manusia.

Sofie pun sepakat dengan prinsip Brownie Wise, sang inovator Tupperware Party Plan, yakni build people, people will build the business.

Prinsip itu dijalankan dengan sepenuh hati oleh Sofie.

Hasilnya pada 1994 ibu tiga anak ini telah mendapatkan penjualan sebesar Rp150 juta, setara dengan Rp600 juta saat ini.

Kini tak kurang dari 1.200 manajer telah dicetak Sofie untuk kawasan Jawa Barat meliputi Bandung, Cirebon, Garut, Tasikmalaya,

Majalengka, Lembang, Padalarang, Cimahi, Subang, dan beberapa daerah lainnya.

Secara bisnis, Sofie bahkan sudah berhasil menjadi nomor dua di dunia.

Ia langganan berkeli ling dunia mulai Asia, Australia, Eropa, hingga Afrika untuk menghadiri beragam penghargaan yang di sematkan atas prestasi dirinya bersama Tupperware.

Beberapa penghargaannya yang pernah didapatkan ialah runner-up 1 di Perth pada 1995, Top Distributor 2000-2008 (9 x berturut

turut), Top Distributor 2010-2015 (6 x berturut turut), Top 2 Dunia untuk sales dan recruit 2015, serta Queen of Conference di

Manager Conference Tupperware pertama pada 1996 di Bali.

"Jika ingin berhasil, kita harus banyak menyukseskan orang lain. Prinsip itu terus saya pegang. Hingga sekarang saya sudah

memiliki lebih dari 1.200 manajer dan 72 grup manajer," jelasnya.

Sempat ingin berhenti

Perjalanan Sofi e sebenarnya tidak selamanya mulus.

Saat baru dua tahun menjalani bisnis, ia sempat ingin berhenti.

Namun, Sofie berhasil bangkit karena berkaca pada kegigihan orang lain.

Ia menyadari kesuksesan tidak didapat dengan mudah.

"Saat diundang ke Hong Kong, saya sempat mau menyudahi bisnis ini. Namun, saya melihat banyak ibu yang lebih tua dan masih berdagang. Saat itu saya berbincang kepada seorang ibu. Dia bilang sudah 20 tahun bergabung dengan Tupperware sementara saya baru dua tahun," kisah Sofie.

Kegigihan Sofie membuahkan prestasi dalam waktu tidak lama. Tiga setengah tahun kemudian ia sudah diangkat menjadi Distributor Tupperware Bandung.

Dari situ prestasinya di Tupperware pun terus melesat.

Meski ia kini telah mencetak prestasi dunia, pribadi yang hangat tidak pernah hilang dari Sofie.

Ia mengaku bahwa menghargai orang lain, termasuk kerja tim dan menjaga komunikasi yang baik, ialah kunci sukses yang utama.

"Saya selalu menghargai orang walaupun kecil prestasinya. Karena bagi saya, 99 tidak akan menjadi 100 tanpa 1. Jika mereka merasa dihargai, ke depannya mereka akan termotivasi dan bisa berkembang.

Saya juga selalu menganggap sekeliling saya sebagai teman sehingga tidak tercipta jarak (gap) di tim. Jadi, jika mereka punya

masalah, mereka tidak segan untuk bisa berkomunikasi dengan saya," terang Sofie. (M-3)

----------------------------------

BIODATA


NAMA LENGKAP

Sofia Agnani

TEMPAT, TANGGAL LAHIR

Malang, 18 Februari 1961

RIWAYAT PENDIDIKAN

Sarjana Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Bandung.

BEBERAPA PRESTASI

Top 2 Dunia untuk sales dan

rekrutmen, 2015

Top Distributor 2010 - 2015

(6 x berturut turut)

Top Distributor 2000 - 2008

(9 x berturut turut)


KELUARGA

Suami

Achmad Zakaria Baswedan

Anak

1. Farah Fairuz Baswedan

2. Irsyad Izzeddin Baswedan

3. Muhammad Hanif Baswedan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya