Mendag Ingin Ekspor Buah dan Sarang Walet ke Tiongkok Dipermudah

Gabriela Jessica Restiana Sihite
07/9/2016 15:09
Mendag Ingin Ekspor Buah dan Sarang Walet ke Tiongkok Dipermudah
(ANTARA)

MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pihaknya akan berusaha memudahkan akses ekspor buah-buah tropis Indonesia ke Tiongkok. Menurutnya, kualitas buah-buah tropis Indonesia tidak kalah dari negara Asia Tenggara lainnya.

“Ada kesulitan bagi buah-buah Indonesia untuk menembus Tiongkok. Banyak standar yang harus dipenuhi dan proses registrasinya cukup lama,” jelas Enggartiasto dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (7/9).

Enggartiasto ingin buah-buah tropis Indonesia bisa langsung diekspor ke negara tujuan tanpa transit dulu ke negara tetangga, seperti nanas dan manggis yang selama ini mampir terlebih dahulu ke Filipina. Dia pun menilai pengemasan produk buah-buahan bisa dilakukan di dalam negeri.

“Selama ini nanas dan manggis Indonesia harus dikemas ulang di Filipina agar bisa diterima di pasar Tiongkok. Ini yang ingin kita ubah,” katanya.

Rencana itu, tukasnya, sudah didiskusikan pemerintah Indonesia dengan pengurus dan anggota Indonesian Chamber of Commerce in China (INACHAM) di sela KTT G-20 di Tiongkok.

Enggartiasto berharap kesulitan-kesulitan yang dialami pengusaha Indonesia dalam mengekspor produk-produk buah tropis Indonesia bisa segera diselesaikan. Dia menilai standar-standar kesehatan dan berbagai persyaratan administratif dapat diselesaikan dan dipenuhi para pengusaha.

Selain itu, politisi Partai NasDem itu juga membahas kendala yang dihadapi eksportir sarang burung walet Indonesia. Dia berharap Indonesia dapat mencontoh Malaysia dan Thailand dalam memberikan kemudahan ekspor dan jaminan kesehatan yang diakui pemerintah Tiongkok.

Sesegera mungkin, imbuhnya, pemerintah Indonesia akan menyusun daftar resmi pengusaha sarang burung walet dan menyosialisasikan uji keamanan dan kesehatan produk diekspor.

“Hal ini akan kami bahas mendalam dengan dengan Asosiasi Peternak dan Pedagang Sarang Walet Indonesia (APPSWI). Perlu tindak lanjut yang matang agar para pengusaha burung walet, khususnya industri rumahan, dapat masuk ke pasar RRT,” pungkas Enggartiasto. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya