Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GELIAT industri waralaba (franchise) pascapandemi semakin kencang dan mentereng. Dari data laporan Franchising Economic Outlook 2023 disebutkan bahwa bisnis franchise akan memiliki tambahan penyerapan lapangan kerja sekitar 254.000 pada 2023.
Menariknya, angka tersebut masih bisa bertambah dengan adanya proyeksi pertumbuhan industri sebesar 3 persen di tahun berikutnya sehingga total lapangan kerja dalam industri waralaba, diprediksi akan mencapai 8,7 juta. Hal itu tentu dinilai mampu membawa peran penting dalam meningkatkan kemandirian ekonomi nasional.
Sejalan dengan data di atas, saat ini memang banyak bisnis franchise tumbuh di berbagai kota di Indonesia.
Baca juga : Royal Garden Raih Penghargaan ‘20 Best Franchise to Choice 2024’ dari AFI
Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar mengatakan potensi industri Franchise di Indonesia sangat besar jika dibandingkan negara lain. Katanya, Indonesia memiliki berbagai keunggulan, salah satunya adanya konsumsi domestik yang begitu tinggi.
Itulah sebabnya mengapa ekonomi Indonesia bisa bertahan jika dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang sangat bergantung pada ekspor.
Keunggulan dari sisi konsumsi domestik itu diharapkan dapat menumbuhkan permintaan domestik yang tinggi sehingga membentuk pasar tersendiri.
Baca juga : Kinerja Industri Membaik, Bisnis Waralaba Indonesia Makin Diminati
”Permintaan domestik yang tinggi inilah yang membuat banyak investor ingin menanamkan modalnya. Salah satunya melalui konsep bisnis waralaba,” kata Anang.
Dengan segala faktor-faktor di atas, Majalah Franchise Indonesia memandang perlu memberikan apresiasi di 2024 kepada para pelaku franchise dalam ajang penghargaan bertajuk 20 Best Choice Franchise Opportunities 2024 dan 30 Best Choice Business Opportunities 2024 di ajang Info Franchis e& Business Concept (IFBC Expo) 2024
Ajang itu dimaksudkan sebagai tolak ukur kinerja para pelaku industri franchise di Indonesia yang telah berjibaku mengembangkan jaringan usahanya dengan baik.
Baca juga : Royal Garden Dikukuhkan sebagai Franchise Market Leader 2023 Sektor Kecantikan
“Anugerah ini diberikan sebagai motivasi para pelaku bisnis Franchise agar usahanya bisa sustain dan berdaya saing. Dengan jumlah peluang bisnis Franchise dan BO terus bertumbuh diprediksi mencapai ratusan bahkan ribuan, tentu saja membuat masyarakat yang ingin berwirausaha kesulitan dalam menentukan pilihannya,” kata Rofian Akbar, Pemimpin Redaksi majalahfranchise.com.
Yang tak kalah penting juga, dengan adanya penghargaan dan rekomendasi dari majalahfranchise.com, ungkap Akbar diharapkan bisa menjadi panduan masyarakat dalam menentukan pilihan investasi usaha ke depan.
Ada sekitar 20 jenama franchise dan 30 jenama business opportunities (BO) terbaik yang merupakan hasil editor choice dari redaksi Majalahfranchise.com dan sangat direkomendasikan untuk dipilih di 2024.
Baca juga : Tiktok Mulai Jadi Perhatian Pelaku Usaha Franchise Untuk Perluas Pangsa Pasar
Menggunakan metode penelitian desk research serta penjurian oleh tim riset Majalahfranchise.com. penelitian dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap 600 merek franchise dan BO di seluruh kategori bisnis yang terdata di pameran maupun database majalahfranchise.com.
Metode Desk Research juga dilakukan dengan cara melakukan penelitiaan melalui sumber-sumber yang tersedia di publik, seperti dari brosur, media cetak maupun digital (Google), website, dan media sosial.
Sementara untuk penjuriannya dilakukan melalui scoring dengan 4 aspek yang dinilai, yaitu: Business potentiality Aspect (sebesar 35%) yang meliputi Product Value & Sustainability, business concept dan market scale.
Lalu ada Business Development Aspect (sebesar 25%) yang meliputi network developoment, product development dan people (SDM).
Kemudian ada Brand Development Aspect (sebesar 20%) yang mengandung unsur penting yakni branding activity (baik lewat pameran, sosmed, liputan media, promosi dan digitalisasi) serta yang terakhir adalah Management Aspect (sebesar 20%) yang meliputi management support dan marketing support. (Z-5)
Kelengkapan fasilitas di kawasan kota mandiri akan jadi nilai tambah di mata penghuninya. Sebab, potensi hunian dan bisnis yang menjanjikan akan mendorong pergerakan ekonomi masyarakat.
FLEI enjadi wadah yang sangat cocok dihadiri oleh calon atau pengusaha muda guna mengembangkan kemampuan dalam berbisnis waralaba.
IFBC Expo 2024 juga menandai langkah besar perusahaan dalam memperluas jangkauan dan mendukung pertumbuhan industri kemitraan kuliner di Indonesia.
Pada ajang pameran Info Franchise & Business Concept (FBC) 2024, Royal Garden meraih penghargaan 20 Best Franchise to Choice 2024 dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI)
Pengembangan bisnis Djawara Fried Chicken melalui waralaba, otomatis berdampak untuk menggerakan ekonomi lokal bagi masyarakat.
Minuman kopi susu asal ‘Negeri Ginseng’ ini punya keunikan tersendiri. Saat meminumnya, jangan berlama-lama, agar bisa menikmati pergantian rasa di dalamnya.
Ekonomi nasional semakin pulih. Minat masyarakat untuk menjadi wirausaha melalui konsep bisnis franchise, lisensi, kemitraan, dan keagenan juga naik.
Grup sulap dalam franchise Now You See Me itu dikabarkan sedang sedang menyusun babak ketiga cerita mereka, yakni Now You See Me 3
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved