Jokowi Sampaikan Optimisme Ekonomi Indonesia

Astri Novaria
03/9/2016 18:50
Jokowi Sampaikan Optimisme Ekonomi Indonesia
(Liangkuai/Xinhua via AP)

HARI kedua di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Shanghai. Presiden Jokowi mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara utama dalam forum bisnis yang digelar di Hotel Shangri-La Jing'an, Shanghai.

Dalam pidatonya dan dihadapan sejumlah pelaku usaha Tiongkok, Presiden mengatakan meskipun banyak negara-negara lain yang mengalami perlambatan ekonomi, hal tersebut tidak berlaku bagi Indonesia. Terlebih, sambung dia, sejak dua partai politik besar yang belakangan ini menyatakan dukungannya untuk pemerintah. Dukungan tersebut menjadikan kekuatan pemerintah di parlemen menjadi sangat dominan, yakni sekitar 68 persen.

"Mungkin itu merupakan tingkat tertinggi dari stabilitas politik dari negara manapun di Asia Tenggara sekarang ini. Stabilitas dan kekuatan politik ini memberikan kami kekuatan untuk mengejar bahkan lebih ambisius lagi untuk mereformasi dan juga memodernisasi ekonomi kami," ujar Presiden Jokowi, Sabtu (3/9).

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo yakin bahwa Indonesia akan mengalami peningkatan kegiatan manufaktur ke depannya. Secara bertahap dan berkelanjutan, pemerintah Indonesia terus memperbaiki iklim investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia. Tingginya suku bunga perbankan memang dinilai menghambat ekspansi dunia usaha dalam persaingan global dan akan menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, Pemerintah terus berupaya menurunkan suku bunga menjadi "single digit" untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Inflasi yang biasanya selalu berada pada kisaran 8 persen pada tahun ini turun menjadi 4 persen. Suku bunga kredit yang masih berada pada level "double digit" kini telah berada pada jalur yang tepat untuk menurunkannya menjadi "single digit" dalam waktu dekat," terangnya.

Selain itu, Presiden juga mempercayai sektor pariwisata Indonesia yang akan segera meningkat. Menurutnya, masih sangat banyak keindahan alam Indonesia yang masih belum diketahui masyarakat internasional. Presiden menyebut bahwa Indonesia tidak hanya memiliki Bali, namun juga Raja Ampat di Papua Barat, Mandalika di Lombok, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

Ia juga mengundang masyarakat internasional untuk datang dan berinvestasi di Indonesia. Presiden menjamin langsung bahwa dirinya akan memberikan kemudahan bagi para investor dalam menanamkan investasinya di Indonesia.

"Anda mungkin ingin segera membeli properti di sana sebelum harganya naik," kelakar Presiden yang diikuti tawa hadirin.

Di tengah kondisi perekonomian dan politik global yang tak menentu, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia sama sekali tidak memiliki rasa pesimis dalam menghadapi situasi tersebut. Menurutnya, di tengah tantangan yang muncul menghadang, terdapat sebuah kesempatan besar yang dapat dimanfaatkan.

"Namun di Indonesia, kami tidak memiliki sikap pesimis. Di balik tantangan, terdapat sebuah kesempatan. Kesempatan untuk membangun ekonomi kami, kesempatan untuk membuat ekonomi kami menjadi lebih berkelanjutan, kesempatan untuk meningkatkan ekonomi kami agar tersedia lapangan pekerjaan bagi pekerja kami," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya