Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KELUARNYA Inggris dari Uni Eropa dinilai tidak berpengaruh besar terhadap perdagangan dan komitmen investasi antara Inggris dan Indonesia. Namun, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia khawatir tarif bea masuk produk Indonesia ke Inggris bisa naik.
Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kadin Indonesia Shinta W Kamdani mempertanyakan skema tarif yang akan digunakan pemerintah Inggris ke depan. Dia menduga akan ada perubahan karena Brexit juga akan mempengaruhi skema tarif produk-produk Inggris ke UE.
"Kalau Inggris keluar, dengan sendirinya Brexit akan memaksa Inggris menjadi anggota tunggal WTO (Organisasi Perdagangan Dunia). Jadi mereka akan mengonsesi tarif sendiri. Pertanyaannya, apakah tarif dari Indonesia ke Inggris akan sama nantinya?" ucap Shinta di Jakarta, Selasa (30/8).
Dia berharap, meski Inggris sudah keluar dari UE, tarif ekspor produk Indonesia ke negara itu bisa murah. Dengan begitu, perdagangan kedua belah pihak tidak ada yang terganggu.
Selain itu, Shinta juga mengatakan Inggris tidak akan lagi diikutsertakan dalam perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA). Melihat hal itu, Shinta berharap ke depan Inggris dan Indonesia akan membuat perjanjian perdagangan tersendiri untuk melenggangkan ekspor-impor kedua negara.
"Tapi ini tentunya akan makan waktu karena perundingan Brexit ini masih panjang," tukas Shinta.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik pun belum bisa berkomentar banyak terkait rencana kerja sama perdagangan Indonesia-Inggris. Menurutnya, pihaknya masih akan berdiskusi dengan Uni Eropa terkait posisi Inggris.
"Kami harus buat kesepakatan dulu antara Inggris, UE, dan Indonesia untuk memastikan akses Inggris ke Indonesia juga tidak masalah. Sekarang memang belum jelas bagaimana nanti perjanjian Inggris dan Indonesia karena kita dengan UE juga masih bahas dan panjang," tutur Moazzam.
Utusan Dagang Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia Richard Graham MP menilai Brexit tidak akan mempengaruhi iklim bisnis dengan Indonesia. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah menandatangani komitmen investasi Inggris ke Indonesia sebesar US$19 miliar.
Dari kondisi Brexit saat ini, nilainya, kesempatan pebisnis Indonesia untuk masuk berinvestasi ke Indonesia akan lebih besar ketimbang ketimbang saat masih tergabung dengan UE.
"BP saja sudah komit investasi Tangguh Train 3 sebesar US$8 miliar. Kita lihat pwmerintah daerah Jakarta juga melakukan pembangunan infrastruktur dengan gencar, salah satunya LRT. Jadi kita lihat Indonesia sangat positif dan akan lebih banyak kesempatan daripada bahayanya dari saat kita masih di UE," papar Richard. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved