Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) di Indonesia terus mengalami peningkatan dari 193 sarana industri pada 2015 menjadi 201 sarana industri per-Juli 2016. Namun demikian, dari total kebutuhan alkes saat ini baru sekitar 44,9% yang sanggup dipenuhi oleh sarana industri alkes dalam negeri.
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengatakan bahwa ketergantungan yang sangat besar pada alat impor dalam pelayanan kesehatan merupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan untuk ketahanan nasional, terutama di bidang kesehatan. Sehingga dibutuhkan upaya-upaya untuk menekan impor alkes.
"Kita tidak bisa pungkiri kalau kebutuhan (impor) itu masih ada. Alat diagnostik kesehatan mengalami kemajuan pesat seperti MRI, CT Scan Multislices tetapi memang kemampuan kita belum sampai," ujarnya saat membuka Pertemuan Sosialisasi Penggunaan Produk Alkes Dalam Negeri di Jakarta, Selasa (30/8).
Dijelaskan Menkes, berbagai produk alkes yang sudah diproduksi di dalam negeri selain tempat tidur dan jarum suntik yaitu sphygmomanometer, stetoskop, sarung tangan, kateter urine, alat kesehatan elektromedik, lampu operasi, alat kesehatan kontrasepsi, instrumen bedah, serta sejumlah alat kesehatan lainnya.
Berdasarkan data Kemenkes, saat ini sudah ada 2.623 alkes dalam negeri yang telah memiliki izin edar setelah memenuhi standar internasional terhadap persyaratan keamanan mutu dan manfaat. Selain kualitasnya yang tidak perlu diragukan, harga alkes dalam negeri yang lebih terjangkau setidaknya dapat mengurangi biaya perjalanan kesehatan sebesar 20 sampai 30%.
"Itu artinya potensi perkembangan industri alkes kita semakin meningkat sejalan dengan peningkatan kualitas produk," tuturnya.
Akan tetapi, lanjut Nila, jangan sampai kekurangan alkes terutama pada jenis alat diagnostik menjadi celah masuknya produk-produk global. Apalagi dengan diterapkannya sistem Jaminan Kesehatan Nasional diprediksi akan terjadi kenaikan 2,5 sampai 3 kali lipat kebutuhan obat dan alkes di berbagai tingkat pelayanan kesehatan.
"Karenanya perlu jaminan ketersediaan dan aksesibilitas alkes di pasaran," imbuhnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved