Jokowi Minta Literasi Keuangan Dipercepat

Eko Nordiansyah
30/8/2016 11:06
Jokowi Minta Literasi Keuangan Dipercepat
(Antara/Puspa Perwitasari)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meminta inklusi keuangan di Indonesia segera ditingkatkan. Hal yang paling mendasar adalah mengenai peningkatan literasi keuangan di masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut.

"Data yang saya punya baru 21,8 juta penduduk Indonesia yang literasi keuangannya dan keyakinan pada lembaga keuangan terkategori baik," kata Jokowi dalam Indonesia Financial Technology (Fintech) Festival & Conference di ICE BSD City, Serpong, Tangerang, Selasa (30/8).

Padahal, lanjut dia, tingkat literasi keuangan di negara-negara ASEAN lainnya lebih tinggi. Di Singapura tingkat literasi keuangan masyarakat sudah mencapai 96%, sedangkan di Malaysia 81%, dan Thailand 76%.

Untuk itu, dirinya meminta kepada kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat upaya peningkatan literasi keuangan. Salah satunya dengan mempertimbangkan luas wilayah Indonesia yang terdiri dari wilayah-wilayah kepulauan.

"Pertama perluasan jangkauan perbankan dan keuangan formal dengan memperhatikan karakteristik kita sebagai negara kepulauan. Tadi saya sudah sampaikan terobosan teras kapal BRI," jelas dia.

Selain itu, peningkatan melalui layanan digital juga harus menjadikan akses masyarakat ke bank meningkat. Di samping, semua layanan perbankan harus bisa diakses lebih mudah bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Kedua, peningkatan kapasitas masyarakat yang tadinya tidak layak menjadi layak, tadinya unbankable jadi bankable. Ketiga, peningkatan layanan jasa keuangan terutama bagi UMKM. Keempat, perlindngan terhadap konsumen. Aplikasi itu sangat bermanfaat bagi usaha mikro," pungkasnya. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya