Tantangan yang kian Besar

MI
30/8/2016 11:15
Tantangan yang kian Besar
(Antara)

ASOSIASI Pertekstilan Indonesia (API) menyatakan tingkat konsumsi tekstil dan produk tekstil oleh masyarakat Indonesia melemah. Penurunan daya beli pada tahun ini diprediksi sampai 10%-15% jika dibandingkan tahun lalu. "Kita lihat bukan karena harga kebutuhan pada naik, melainkan karena mereka punya kewajiban, yakni cicilan motor," cetus Ketua Umum API Ade Sudrajat di Jakarta, kemarin.

Karena daya beli masyarakat terbatas, tantangan bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) pun kian besar. Apalagi, kata Ade, pasar di Indonesia juga dipenuhi produk tekstil impor.

Dengan melihat hal itu, ia mendesak pemerintah untuk mengawasi produk TPT impor yang masuk. Jangan sampai ada negara yang menguasai pasar di Indonesia dengan memberi harga sangat murah di bawah harga di pasar global (dumping).

Ia mencontohkan polyester. Jenis bahan baku tekstil itu dikuasai produk impor yang dinilainya termasuk dumping. Ade pun menyarankan pemerintah bertindak tegas untuk menyelamatkan industri polyester dalam negeri.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menilai bahan baku untuk industri TPT sebenarnya mencukupi. Sebanyak 70% dari total bahan baku industri bisa dipenuhi dari dalam negeri. "Dumping memang lebih banyak di hulu oleh Tiongkok, tapi keluhan utama industri ini juga soal barang impor TPT ilegal atau impor borongan. Ini akan kita lihat bersama Kapolri," cetus Airlangga.

Kemenperin menargetkan industri TPT nasional segera menjadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus masuk jajaran lima besar negara eksportir TPT dunia. Menurut dia, industri TPT ditetapkan sebagai salah satu subsektor industri pengolahan yang merupakan industri strategis dan prioritas nasional.

Dari catatan Kemenperin, sektor padat karya itu menyerap 3 juta pekerja, atau 10,6% dari total pekerja industri manufaktur, dengan nilai investasi Rp8,45 triliun. Kontribusi devisa via ekspor mencapai US$12,28 miliar pada 2015. "Ada beberapa insentif yang berpotensi mendongkrak ekspor industri TPT, antara lain pembebasan pajak pertambahan nilai bahan baku industri yang berorientasi ekspor, dan kebijakan harga gas yang berskala keekonomian," paparnya.

Ia juga berharap kesuksesan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) kelak bisa meningkatkan penetrasi ekspor PTP ke pasar Eropa.

API memprediksi pertumbuhan produksi TPT akan naik 5% pada 2017 karena perundingan IEU CEPA sudah mulai memberi efek perluasan investasi TPT di Indonesia. Jika perundingan sudah disepakati, Ade memprediksi pertumbuhan produksi TPT bisa double digit. (Jes/Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya