Mandiri Optimistis di Properti

MI
30/8/2016 10:35
Mandiri Optimistis di Properti
(Antara/Zabur Karuru)

BANK Mandiri (persero) Tbk optimistis properti akan menjadi lokomotif pertumbuhan kendati perkembangannya tengah tertekan. Segmen properti membukukan kredit macet (nonperforming loan/NPL) yang stabil di bawah 2% dari tahun ke tahun.

“Mudah-mudahan (pertumbuhan) naik. Makanya tadi saya katakan mortgage akan dijadikan lokomotif pertumbuhan,” kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri Tardi di Jakarta, kemarin.

Tardi mengurai optimisme itu bukan tanpa dasar. Sampai kuartal II 2016, kredit segmen properti terbukti tumbuh 8,2%. “Ini di atas rata-rata pasar yang duatas 5% itu. Semester II kita naikan (pertumbuhannya) lagi. Kita kasih kebijakan suku bunga menarik, 8,5% fix sampai 5 tahun, kita pertahankan sampai akhir tahun,” tambahnya.

Menurutnya, segmen pro­perti efektif menggenjot roda perekonomian lantaran daya dorongnya yang besar kepada industri penyokongnya. Sebut saja industri semen, cat, hingga aftersales properti yang menjamur dan menghidupi banyak orang di dalamnya. “Makanya daya beli masyarakat itu harus dijaga betul,” tambah Tardi.

Menurut Tardi, Bank Mandiri juga sudah menyiapkan awak yang mumpuni untuk memaksimalkan kebijakan LTV yang disebut-sebut segera ditelurkan Bank Indonesia.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menilai wacana pelonggaran uang muka (down payment/DP) 0% yang disebut-sebut diberikan kepada kredit kendaraan bermotor (KKB) seharusnya diberlakukan juga bagi properti.

“Kita kesal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada wacana DP 0% KKB. KKB bisa 0% masa properti enggak. Padahal jaminan jelas. (KKB) ini bikin orang jadi konsumtif.”

Menurutnya, harga properti yang menjulang di negeri ini sepatutnya diimbangi dengan insentif yang jelas. Saat ini nilai penjualan properti turun 13,3% (qtq) secara tahunan -49,8% (yoy). Hal itu bagi Ali tidaklah mengherankan. “Di Jakarta gaji Rp10 juta-Rp15 juta per bulan belum bisa dapat rumah. Kan gila,” ketusnya. (Fat/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya