Jasa Marga Tunjuk Direktur Utama Baru

Dero Iqbal Mahendra
29/8/2016 23:27
Jasa Marga Tunjuk Direktur Utama Baru
(ANTARA FOTO/Lucky R)

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengambil keputusan untuk mengganti Direktur Utama nya dari sebelumnya Adityawarman digantikan oleh Desi Arryani sebagai Direktur Utama PT Jasa Marga kedepannya. Putusan tersebut diambil dalam RUPSLB yang diselenggarakan Senin (29/8) di Balai Kartini Jakarta.

Selain mengganti Direktur Utama Jasa Marga juga mengganti direktur operasionalnya dari Christantio Prihambodo menjadi Muh Najib Fauzan dan mengangkat Subakti Syukur sebagai Direktur Operasi II. Christantio Prihambodo nantinya akan menduduki jabatan baru sebagai Direktur SDM dan Umum.

"RUPSLB memberhentikan dengan hormat Saudara Adityawarman dari jabatannya sebagai Direktur Utama dan memberhentikan dengan hormat Saudara Achiran Pandu Djajanto dari jabatannya sebagai Direktur Kepatuhan Manajemen dan Risiko. Kemudian Mengangkat Desi Arryani sebagai Direktur Utama, serta mengangkat Saudara Subakti Syukur sebagai Direktur Operasi II," jelas Corporate Secretary Jasa Marga Mohammad Sofyan dalam siaran persnya Senin (29/8).

Desi Arryani sendiri sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama Jasa Marga yang baru sebelumnya menduduki jabatan sebagai direktur operasional PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Dalam kesempatan yang sama juga Jasa Marga memutuskan rencana peningkatan modal ditempatkan dan Modal disetor Perseroan melalui penawaran umum terbatas (PUT) I dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau Rights Issue.

Dalam Rights Issue tersebut, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 491.465.665 (empat ratus sembilan puluh satu juta empat ratus enam puluh lima ribu enam ratus enam puluh lima) lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 500,- per lembar saham.

Melalui Rights Issue, Perseroan akan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sekitar Rp 1,8 Triliun, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Rinciannya Rp 1,25 Triliun dari PMN dan Rp 550 Miliar dari publik.

Penambahan modal dari pelaksanaan HMETD pada PUT I akan memberikan tambahan modal bagi Perseroan dan menambah kapasitas Perseroan untuk mengembangkan usaha serta meningkatkan kemampuan Perseroan untuk menerima pembiayaan dari lembaga keuangan dan perbankan. Selain itu, penggunaan dana dari transaksi PUT I ini, seluruhnya diperkirakan akan digunakan Perseroan untuk mendukung pembangunan ruas-ruas jalan tol baru Perseroan. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya