Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
UTANG negara yang berasal dari pinjaman luar negeri tercatat mencapai Rp46,4 triliun hingga 12 Desember 2023. Penarikan pinjaman tersebut mengalami kenaikan 388,1% dari periode yang sama di tahun lalu senilai Rp9,5 triliun.
"Pinjaman tahun lalu hanya Rp9,5 triliun, tahun ini naik ke Rp46,4 triliun. Jadi ada kenakan dari sisi pinjaman namun dari sisi SBN (Surat Berharga Negara) turun sangat drastis," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN di kantornya, Jakarta, Jumat (15/12).
Pinjaman luar negeri tersebut merupakan bagian dari total pembiayaan anggaran yang telah terealisasi sebesar Rp345 triliun hingga 12 Desember 2023. Kendati nilai pinjaman mengalami kenaikan, realisasi penarikan utang melalui penerbitan SBN mengalami penurunan drastis.
Baca juga: Jokowi Sentil Bank Indonesia
Tercatat SBN yang diterbitkan pemerintah mencapai Rp298,6 triliun, lebih rendah dibanding realisasi penerbitan SBN di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp534,8 triliun. "Ini turun 44,2% dari penerbitan surat utang negara neto, sehingga kalau kita lihat pembiayaan utang ini dibandingkan tahun lalu turun sangat tajam," jelas Sri Mulyani.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto menjelaskan, kenaikan utang yang berasal dari pinjaman itu disebut sebagai strategi pemerintah dalam melakukan pembiayaan. Salah satu sebabnya karena imbal hasil (yield) SBN saat ini mengalami kenaikan.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Turun pada Oktober 2023
Dia juga mengatakan, penarikan pinjaman yang dilakukan pemerintah itu juga memiliki biaya yang rendah lantaran berasal dari pinjaman multilateral dan bilateral. "Itu dalam rangka fleksibilitas dengan SBN. Jadi kalau SBN yield-nya lagi naik, cost of fund mahal terus kita bisa menarik pinjaman program. Jadi kalau pinjaman program kan dari bilateral sama multilateral yang cost of fund-nya lebih rendah," jelas Suminto.
Lagi pula, lanjut dia, porsi penarikan pinjaman itu masih lebih kecil dan rendah ketimbang penerbitan SBN. Suminto juga menekankan penarikan pinjaman itu dilakukan bukan untuk mendanai proyek-proyek tertentu, melainkan masuk ke kas negara untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan.
"Kalau untuk pinjaman proyek, untuk biaya proyek tertentu di K/L tertentu, kalau pinjaman program itu pinjam cash," tambah Suminto.
Pemerintah meyakini realisasi penarikan utang yang berasal dari penerbitan SBN maupun pinjaman itu masih sesuai dengan rencana pemerintah. Dengan kata lain, kondisi keuangan negara masih relatif aman dan terkendali.
"Ini menggambarkan APBN kita makin sehat, karena defisitnya jauh lebih rendah dibandingkan rancangan awal dan dibandingkan tahun lalu. Tren dari defisit yang menurun, konsolidasi fiskal tetap terjaga, kredibel, dan kuat. Ini karena penerimaan negara kuat, belanjanya tetap terjaga baik," kata Sri Mulyani. (Mir/Z-7)
Posisi ULN Indonesia tercatat sebesar US$403,9 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan IV 2023 sebesar US$408,5 miliar dolar AS.
Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 sebesar US$136,2 miliar. Jumlah itu menurun dibandingkan posisi pada akhir Maret 2024 US$140,4 miliar.
Wakil Ketua MPR RI Syarifuddin Hasan atau yang akrab disapa Syarief Hasan meminta pemerintah segera memitigasi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
BI mencatat posisi utang luar negeri pada Februari 2024 tetap terkendali sebesar US$407,3 miliar. Angka ini tumbuh 1,4% (yoy) dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang naik 0,2% (yoy).
UTANG Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2024 menurun. Posisi ULN Indonesia pada Januari 2024 tercatat sebesar US$405,7 miliar.
POSISI cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 tetap tinggi sebesar USD 144,0 miliar (Rp 2.253,71 triliun), kendati turun dibandingkan posisi pada akhir Januari 2024
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar US$140,2 miliar. Angka itu naik dari posisi pada akhir Mei 2024 yakni US$139,0 miliar.
Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan IV-2023 tetap terkendali. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan IV-2023 tercatat USD 407,1 miliar,
PERTEMUAN Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo saat hari pertama kampanye di Istana Negara diungkap oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Fasilitas pinjaman senilai US$700 juta atau Rp10,7 triliun tersebut akan digunakan untuk refinancing pinjaman sindikasi, yang telah jatuh tempo.
BANK Sentral Tiongkok kembali menyuntikkan uang tunai untuk jangka menengah ke dalam sistem perbankannya yang sudah dilakukan sejak November 2022 lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved