SIM Aero Asia Sasar Maskapai RI

25/8/2016 09:42
SIM Aero Asia Sasar Maskapai RI
()

AKHIR Agustus ini, SIM Aero Indonesia akan menandatangani nota ke sepahaman (MoU) dengan CAE Inc, perusahaan pembuat simulator dan pelatihan penerbangan dari Singapura, untuk pembelian sejumlah full flight simulator (FFS).

“Pertumbuhan penerbangan domestik di Indonesia sangat cepat, terlebih dengan pemerintah yang mulai memperbaiki kinerja bandara. Potensi pasar di Indonesia besar, sebab Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air akan menambah armada pesawat mereka pada 2017,” ujar Kepala Divisi Pengembangan Bisnis SIM Aero Asia Alex Teoh di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, maskapai-maskapai tersebut tidak punya cukup simulator untuk melatih pilot pesawat komersial melakukan simulasi penerbangan rutin yang wajib digelar setiap enam bulan.

“Kami sudah berbicara dengan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan menghabiskan satu tahun untuk membentuk SIM Aero Indonesia. Juga untuk menghadirkan satu simulator pesawat Airbus dan dua helikopter di Indonesia serta membangun ruangnya sekitar US$50 juta, dengan investasi awal US$27 juta,” bebernya.

Di Indonesia, SIM Aero berencana membangun ruang simulator di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. “Maskapai di Indonesia tidak perlu lagi mengirim kru pesawat dan pilot mereka ke luar negeri untuk pelatihan rutin,” urainya.

Di sisi lain, maskapai juga bisa menghemat investasi untuk pembangunan training center simulator yang juga tidak murah dengan biaya perawatan juga tinggi.

“Dengan adanya training center ini, maskapai Indonesia dapat mengirim pilot mereka untuk pelatihan dengan biaya pemakaian US$400-US$1.000 per jam untuk simulator Airbus dan US$800 untuk helikopter,” katanya.

Di Indonesia, FFS pertama mereka akan hadir pada kuartal ketiga 2017 setelah melewati 3 bulan masa pembangunan. “Harga simulator sebesar US$9 juta-US$10 juta untuk narrow body Airbus, US$15 juta-US$16 juta untuk helikopter,” tandasnya.

Di Singapura, dalam waktu dekat, SIM Aero bakal mendatangkan simulator mutakhir Embraer E190. Simulator untuk pesawat berbadan besar senilai US$13,48 juta tersebut akan beroperasi pada Maret 2017. (Try/E-4).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya