Mandiri akan Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun

Fathia Nurul Haq
24/8/2016 15:03
Mandiri akan Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun
(ANTARA)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I dengan target indikatif Rp5 triliun. Obligasi ini ditujukan untuk memanfaatkan momentum tax amnesty untuk memperbaiki struktur dana Bank Mandiri.

Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap I memiliki lima tenor, yakni tujuh tahun, sepuluh tahun.

“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini akan diterbitkan dalam tiga seri, yakni Seri A dengan tenor 5 tahun dengan kisaran kupon 7,75%-8,25%, Seri B 7 tahun dengan kisaran kupon 8,15%-8,65% dan seri C bertenor 10 tahun dengan kisaran kupon 8,40%-8,90%,” jelas Direktur Finance & Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/8).

Pahala menjelaskan total dari PUB ini Rp14 triliun yang akan diterbitkan dalam tiga tahap masing-masing Rp5 triliun, Rp5 triliun dan Rp4 triliun. Penerbitan berkelanjutan ini diharapkan dapat menjadi opsi instrumen bagi nasabah untuk merepatriasi asetnya di luar negeri selama program tax amnesty.

"Jadi memang kita salah satunya memanfaatkan timing, saat ini kita lihat sebagai waktu yang baik, tingkat bunga menurun. Kedua kita punya tujuan memperbaiki struktur dana bank mandiri, ketiga dengan adanya tax amnesty banyak uang yang direpatriasi masuk ke Indonesia," jelas Pahala.

Untuk itu, perseroan telah menunjuk empat perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Securities dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penerbitan obligasi ini juga dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam mendukung ketersediaan infrastruktur nasional.

“Sebagai bank BUMN, Bank Mandiri memiliki komitmen kuat untuk membantu pemerintah membangun proyek-proyek infrastruktur strategis jangka panjang seperti yang telah digariskan dalam program Nawacita Kabinet Kerja. Penerbitan obligasi berkelanjutan ini akan mendukung Bank Mandiri untuk dapat memberikan pembiayaan jangka panjang 5 s/d 10 tahun sesuai dengan kebutuhan pembiayaan infrastuktur dan perumahan yang lebih panjang” ungkap Kartika.

Adapun dana yang terkumpul diharapkan dapat memperbaiki struktur dana bank berkode emiten BMRI tersebut, juga untuk memperbaiki struktur dana anak usaha. Pahala menjelaskan Mandiri akan memberikan suntikan modal kepada Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 1 triliun dan kepada Mandiri Capital Rp200 miliar.

Selain itu dana juga dibutuhkan untuk mengekspansi kredit yang targetnya telah direvisi ke atas menjadi 12-14% seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian.

"Jadi memang fokusnya memperbaiki struktur pendanaan dan mengekspansi krdit. Perusahaan anak, salah satunya penyertaan modal ke BSM Rp1 triliun tahun ini," ujar Pahala.

"Kita ada rencana juga menambah modal di Mandiri Capital. Tapi apakah akan direalisasi 2016 atau awal tahun depan kita lihat lagi," tambah Pahala. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya