Allianz-Maybank Sinergi di Bancassurance

MI
24/8/2016 10:55
Allianz-Maybank Sinergi di Bancassurance
(Antara/Audyalwi)

ALLIANZ Life Indonesia (Allianz Life) menjalin kerja sama distribusi pemasaran perbankan (bancassurance) dengan Maybank Indonesia. Allianz akan menjadi penyedia produk dan layanan asuransi jiwa kepada nasabah Maybank Indonesia selama 10 tahun ke depan.

"Kerja sama ini menunjukkan fokus Allianz untuk terus bertumbuh secara berkesinambungan di regional Asia, dengan Indonesia dan segala potensinya merupakan prioritas utama. Kami sangat bahagia dapat membawa kemampuan kami dalam menyediakan saluran multidistribusi, produk yang inovatif dan keahlian digital untuk melayani kebutuhan perlindungan asuransi jiwa dari nasabah Maybank," ujar Regional CEO Allianz Asia Pasifik, George Sartorel, di Jakarta, kemarin.

Wujud awal komitmen kuat dari Allianz Life di dalam kerja sama strategis itu ditandai dengan peluncuran tiga produk asuransi jiwa unit link yang dikembangkan khusus bagi nasabah Maybank.

Tiga produk asuransi jiwa unit link yang diluncurkan ialah produk asuransi jiwa unit link syariah My Protection Bijak, produk gabungan manfaat perlindungan dan investasi dalam satu solusi My Protection Prima, dan produk investasi premi tunggal My Protection Investa.

Menurut Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria, kerja sama itu membuka peluang bagi 2 juta nasabah Maybank untuk membeli unit asuransi jiwa yang dikeluarkan Allianz.

"Target kita dengan kerja sama ini kira-kira 10%-20% dari nasabah kami di Indonesia bisa membeli produk Allianz," tuturnya.

Taswin menjelaskan kerja sama bancassurance ini memang bersifat eksklusif. Karena itu, seluruh nasabah dan keluarga nasabah menjadi target potensial yang memungkinkan realisasi pembelian produk menjadi lebih besar dari targetnya.

"Ini upaya mendiversifikasi produk. Produk yang ditawarkan diharapkan bisa menambah pendapatan nonbunga."Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joachim Wessling menambahkan, porsi terbesar nasabah Allianz berasal dari segmen bancassurance.

"Porsinya 45% dari bancassurance, 42% dari agensi, sisanya dari grup bisnis," ujar Wessling. Menurutnya, nasabah hanya perlu diyakinkan bahwa produk ini bagus, lalu mereka akan menjadi nasabah yang loyal. (Fat/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya