Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Parada Hutajulu menuturkan pemerintah bertekad membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di lokasi lainnya dengan kapasitas besar.
Rencana tersebut setelah PT PLN (Persero) sukses membangun PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara yang berada di Waduk Cirata, Jawa Barat.
"Ke depannya, pengembangan PLTS terapung di Indonesia (dibangun) dengan memanfaatkan bendungan atau waduk lewat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang eksisting," ujarnya dalam Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-78 tahun 2023 di ICE BSD City Tangerang, Selasa (14/11).
Baca juga : PLN Gandeng Perusahaan Arab Saudi untuk Bangun 2 PLTS Terapung
Dalam catatan Kementerian ESDM, potensi PLTS terapung pada danau dan bendungan di Indonesia mencapai 89,36 gigawatt (GW) di 295 lokasi. Dengan rincian PLTS terapung di danau sebesar 74,67 GW di 36 lokasi dan PLTS terapung di bendungan sebesar 14,7 GW di 259 lokasi.
Jisman menerangkan PLTS lebih banyak dikembangkan karena biaya modal yang relatif lebih rendah dengan pemanfaatan bendungan atau waduk PLTA. Dengan konsep PLTS terapung dianggap sebagai solusi di tengah keterbatasan lahan di daratan.
"PLTS sudah dikembangkan dan akan masif pengembangannya pada tahun 2030," tuturnya.
Baca juga : PLTS Cirata Jadi Tonggak Dekarbonisasi Kelistrikan di Indonesia
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi membeberkan akan ada dua PLTS terapung yang akan beroperasi. Yakni, PLTS Terapung Saguling di Waduk Saguling, Jawa Barat, dan Singkarak di Danau Singkarak, Sumatra Barat.
"Yang terdekat itu sekarang di Saguling, bendungan pertama cascade (bendungan yang dibangun secara berseri) itu dari sungai Citarum, dan satu lagi di Singkarak," jelasnya dalam keterangan resmi.
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT. PLN (Persero) 2021-2030, PLTS Terapung Saguling akan memiliki kapasitas sebesar 60 megawatt (MW), sedangkan PTLS Terapung Singkarak memiliki kapasitas 48 MW.
Baca juga : Jokowi Bicara Pendanaan Transisi Energi di Universitas Stanford AS
Selain itu, berdasarkan RUPTL juga masih akan ada lima PLTS Terapung yang akan dibangun hingga tahun 2030, yakni di Waduk Wonogiri Jawa tengah sebesar 100 MW, Waduk Sutami Jawa Timur sebesar 122 MW, Waduk Jatiluhur Jawa Barat sebesar 100 MW, Waduk Mrica Jawa Barat 60 MW, dan Waduk Wonorejo Jawa Timur 122 MW.
Lebih Kompetitif
Dalam peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-78 tahun 2023, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan saat ini harga listrik energi terbarukan lebih kompetitif dengan harga listrik dengan pembangkit fosil. Ia mencontohkan tarif PLTS Terapung Cirata dipatok US$5,81 sen per kilowatt hour (kWh). Tidak jauh berbeda dengan harga listrik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berkisar US$5-8 sen per kWh.
Baca juga : Revisi Permen PLTS Atap Berpotensi Dorong Masyarakat Keluar dari Jaringan PLN
"Ketika kita berbicara tentang energi surya dan angin sekarang, harganya mulai dari US$5 sen per kWh. Jadi, ini akan mengurangi penawaran biaya listrik," ucap Darmawan
PLTS terapung dianggap mampu menjadi etalase percepatan transisi energi dalam mendukung pencapaian netralitas karbon di 2060 atau lebih cepat. Sebelumnya, Darmawan menjelaskan PLTS Terapung Cirata bakal mampu mengurangi emisi karbon sebesar 214 ribu ton per tahun. Ini merupakan proyek strategis nasional (PSN) hasil kolaborasi dua negara yakni Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA), yang melibatkan subholding PLN Nusantara Power dengan Masdar.
Dibangun di atas permukaan air waduk Cirata, PLTS seluas 200 hektare ini akan memproduksi energi hijau berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) untuk menyuplai listrik bagi 50 ribu rumah tangga. (Z-5)
Hingga Juni 2024, infrastruktur penukaran baterai atau SPBKLU sebanyak 2.200 unit sudah disiapkan PLN dan mitra
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraih penghargaan Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Ramah Lingkungan pada Selasa (30/7).
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PLN EPI tengah mengimplementasikan program co-firing, yaitu substitusi batu bara dengan biomassa pada rasio tertentu
DPP Partai Demokrat memastikan Andi Arief tidak lagi menduduki jabatan strategis di partai. Hal ini menyusul penunjukkan Andi Arief sebagai Komisaris PLN
PT PLN (Persero) menyiapkan sebanyak 52 unit stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk melayani ratusan kendaraan listrik di ajang WWF Bali
PLN NP dan Masdar kerja sama untuk ekspansi kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Terapung Cirata yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Kerja sama PLN dan ACWA Power ditandai dengan penandatanganan letter of intent (LoI) atau dokumen yang menyatakan niat awal investasi di sela penyelenggaraan COP28.
Chandra Asri Petrochemical menyediakan material baku pelampung (floaters) sistem panel surya untuk proyek strategis nasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata.
PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan bahwa transisi energi mendesak dilakukan dalam menghadapi perubahan iklim. Pendanaan menjadi tantangannya.
PLTS terapung Cirata menjadi tonggak akselerasi pengembangan pembangkit listrik tenaga surya berskala besar di Indonesia yang praktis mati suri sejak 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved