Pemerintah Mulai Bagikan Konverter Kit untuk Nelayan

Tesa Oktiana Surbakti
22/8/2016 18:43
Pemerintah Mulai Bagikan Konverter Kit untuk Nelayan
(MI/Aries Munandar)

DALAM rangka menekan ketergantungan nelayan terhadap penggunaan bahan bakar minyak (BBM), pemerintah membuat program pembagian konverter kit untuk mengkorversi BBM ke bahan bakar gas. Tahun ini ditargetkan sebanyak 5.000 unit konverter kit yang digelontorkan ke nelayan.

Pemerintah memastikan program tersebut terus berjalan. Seperti dikutip dalam laman esdm.go.id, Senin (22/8), pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membagikan 229 konverter kit untuk nelayan di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Wilayah Cirebon yang tersohor akan industri perikanan, ditunjuk sebagai kota pertama yang mendapat fasilitas konverter kit, dari total 10 kabupaten yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali. Seperti diketahui, kriteria nelayan yang berhak menerima konverter kit ialah memiliki kapal dengan kapasitas di bawah 5 gross tonnage (GT) alias nelayan kecil.

"Alhamdulilah tahun ini kita memiliki target 5.000 konverter kit yang dibagikan ke nelayan kecil dan yang memang sangat membutuhkan," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Wiratmaja.

Wirat menuturkan pada tahun 2017 mendatang, jumlah konverter kit yang dibagikan bertambah dua kali lipat menjadi 10.000 unit. Program pembagian konverter kit kepada seluruh nelayan kecil di berbagai wilayah Indonesia ditargetkan berjalan hingga tahun 2019. Selanjutnya, secara bertahap pemerintah akan membagikan konverter kit untuk nelayan menengah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan diversifikasi energi, berikut pemanfaatan gas bumi.

Adapun untuk menunjang pasokan LPG ukuran 3 kilogram (kg) dalam menjalankan program konverter kit nelayan, Pertamina akan memberikan alokasi khusus untuk nelayan serta membentuk pangkalan dan koperasi khusus untuk memudahkan nelayan membeli LPG 3 kg. General Manager Marketing Operation Pertamina MOR III Jumali berharap LPG 3 kg yang disediakan dari pangkalan koperasi nelayan ini, tidak dijual keluar. Sehingga, kebutuhannya akan terjamin dan terpenuhi. Terkait ketentuan harga, Jumali menjelaskan hal itu tergantung keputusan pemerintah daerah setempat.

"Saya tanya, harganya Rp 15 ribu per tabung 3 kg. Dibandingkan solar jauh lebih murah dan sangat menguntungkan nelayan," terang Jumali.

Dalam kesempatan itu, wakil pengurus nelayan di wilayah utara Cirebon Mulyanto menyatakan apresiasinya terhadap program bantuan pemerintah. Dia mengungkapkan dengan menggunakan konverter kit, nelayan dapat menghemat biaya bahan bakar untuk operasional. Apabila sekali melaut menghabiskan Rp 100.000, setelahnya menjadi Rp 30.000 - 40.000.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya