Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TAK sedikit orang yang berpandangan bahwa untuk memulai bisnis harus mempunyai cukup modal. Modal uang dianggap sebagai syarat utama membangun sebuah usaha.
Namun kenyataannya, Wijdan Nandiwardhana, 30, membuktikan bahwa anggapan itu tak selamanya benar.
Bersama dengan 30 karyawannya saat ini, Ardhan membangun bisnis homestay dengan modal hanya Rp 5 juta ketika awal merintis yakni tahun 2014.
Baca juga: Dari Usaha Barbershop, Kini Starbox Indonesia Buka Training Center
Meski begitu, hingga saat ini Ardhan melalui bendera usahanya yang diberi nama We Stay Management dengan akun Instagram homestay_jogja dan website www.homestaydijogja.net mampu memperkerjakan setidaknya 30 orang untuk mengisi pos pos divisi yang dibutuhkan seperti Customer Service, House Keeping, Laundry Staff, Finance hingga Digital marketing
Bisnis homestay yang diberi nama We Stay Management ini bermula saat Ardhan dipasrahi rumah kosong oleh pamannya pada tahun 2011 lalu yang bingung akan di optimalkan sebagai bisnis apa, agar hasil tahunannya lebih maksimal disbanding dengan di kontrakkan biasa.
Saat itu Ardhan mencoba menjadikan rumah itu sebagai homestay. Ia tawarkan rumah itu lewat situs transaksi online. Pada awalnya ia belum begitu serius dengan bisnis homestay. Tingkat huniannya pun masih bisa dihitung dengan jari dalam setahun.
Baca juga: Kewirausahan Digital Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Inovasi
Hingga pada Desember 2013, Ardhan mencoba menggarap serius bisnis homestay-nya dengan membuat website. Untuk memaksimalkan website yang ada, ia kemudian menggandeng rekannya satu kampus yang cukup dikenal jago dalam optimasi marketing online.
Karena sudah banyak teman-teman kampusnya yang tahu jika Ardhan sedang mengembangkan bisnis homestay, beberapa teman mulai menawarkan rumah kosongnya untuk dijadikan homestay dan menitipkan rumahnya kepada Ardhan.
Karena rumah yang ada sudah tak mampu menampung permintaan konsumen, Ardan lalu berinisiatif mencari pemilik rumah kosong yang mau diajak kerja sama untuk dijadikan homestay. Sasaran mereka adalah rumah di daerah Yogyakarta dan sekitarnya, utamanya di tempat-tempat yang cukup strategis.
Berkat optimalisasi marketing online yang dilakukan oleh tim digital marketingnya lewat website www.homestaydijogja.net dan Instagram @homestay_jogja, sejak Juni 2014 tingkat hunian homestay yang mereka kelola semakin ramai.
"Jika dulu hunian homestay hanya terjadi saat libur panjang, maka sejak saat itu tingkat hunian homestay hampir pasti ada di setiap akhir pekan," ujar Ardhan.
Baca juga: Pulang dari Australia, Yohan Limerta Bangun Startup Edtech 'Cakap'
Usaha yang dijalani Ardhan ini membuat banyak orang yang mempunyai rumah kosong kepincut untuk bergabung.
Tak hanya itu, beberapa homestay yang awalnya dikelola secara pribadi pun banyak yang ikut bergabung dengan manajemen We Stay yang dipegang Ardhan.
Saat ini, sudah ada sekitar 105 homestay yang mereka kelola dan dengan followers di Instagram homestay_jogja mencapai 18,800 follower.
Sebanyak 105 homestay itu pun menyebar ke semua kelas, mulai dari kelas Rp 70 ribu per malam hingga Rp 1,8 juta per malam.
"Homestay kita lengkap, mulai dari yang murah hingga yang cukup mahal. Tapi harga itu berbanding dengan banyaknya kapasitas. Kalau dipukul bayaran per orangnya tetap saja murah," kata pemuda asli Sleman ini.
Rambah Bisnis Akomodasi Lain
Tak hanya homestay, bisnis Ardhan kini sudah merambah ke jenis akomodasi lainnya seperti, Villa, Apartement, Guest House hingga Kost-kostan.
Hal itu diakui Ardhan sebagai tuntutan agar bisa memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya dan memberikan berbagai macam type akomodasi kepada setiap customer We Stay. (S-4)
Di 2020, karyawan pada usaha ini sebanyak 30 orang. Empat tahun kemudian usahanya meningkat menjadi 100 karyawan yang bekerja sebagai pemotong kain, penjahit, dan petugas di bagian penjualan.
Dimas Eka Prasetya,21, seorang mahasiswa di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Tengah, berjualan es ketan hitam tobrut (toping brutal), di sela waktu luang kuliahnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong perguruan tinggi untuk bisa mencetak lulusan wirausahawan muda
Universitas Trilogi kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak teknososiopreneur muda yang berdaya saing global melalui Bootcamp Trilogi Got Business Founder 2024
DUKUNGAN pengembangan kewirausahaan nasional harus mampu direalisasikan dalam langkah nyata. Ini untuk mendorong peningkatan rasio kewirausahaan yang dapat menopang Indonesia.
Diplomat Success Challenge (DSC) kembali hadir dengan komitmen yang semakin kuat sebagai ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
Generasi muda harus berani menjadi diri mereka sendiri dan bersinar dengan cara masing-masing karena kita semuanya berharga.
Misi utamanya, pendidikan vokasi harus berkontribusi terkait perkembangan ekonomi di daerah.
Yogyakarta dan Solo punya historis yang cukup panjang dalam perjalanan sepak bola di Indonesia.
Workshop ini digelar untuk membangun pemahaman masyarakat terkait pengelolaan keuangan secara bijak dalam keseharian.
Yogyakarta jadi lokasi turnamen karena dianggap sebagai barometer sepak bola putri di Tanah Air.
PP Muhammadiyah mengadakan konsolidasi nasional di kampus Universitas 'Aisyiyah. Acara ini membahas berbagai topik penting, termasuk izin pengelolaan tambang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved