Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SETELAH sukses mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso II berkapasitas 3 x 65 megawatt (Mw) di Kabupaten Poso, Sulawesi, PT Poso Energy terus mengembangkan bisnis di sektor kelistrikan itu. Perusahaan itu bakal membangun sedikitnya lima pembangkit serupa di Sulawesi dan Sumatra.
”Kita akan terus kembangkan PLTA setelah PLTA Poso II yang sudah mulai beroperasi di akhir 2012. Pembangunan PLTA Poso II dengan kapasitas 3 x 65 Mw itu pun dari awal perencanaan hingga operasional seluruhnya dikerjakan anak negeri, tanpa keterlibatan pihak asing,” kata Direktur Utama Poso Energy Achmad Kalla di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (16/8).
Dalam rekrutmen pegawai operasional PLTA, Achmad mengatakan 70% pegawai operasional PLTA Poso II berasal dari Poso, sedangkan sisanya tenaga bantuan dari Jakarta. Menurutnya, Indonesia punya potensi besar membangun pembangkit listrik tanpa bantuan asing. “Tinggal kemauan saja,” kata Achmad. Ia pun menyebut biaya membuat PLTA Poso II mencapai Rp4 triliun.
Direktur PT Poso Energy Alimuddin Sewang menambahkan, pembangunan PLTA dimulai pada 2004 dan selesai pada 2012. Di empat tahun pertama, Poso Energy menggunakan modal sendiri sebelum akhirnya Bank BNI, BRI, Bukopin, dan Panin Bank menanggung biaya proyek hingga 70%.
Pada 2012 dilakukan penandatanganan kontrak dengan PLN untuk penyaluran listrik. Poso Energy menyalurkan hingga Palopo, Sulsel, sejauh 200 km dan PLN menyalurkan ke Palu, Sulteng, dengan jarak yang sama. Namun, pembangunan yang dilakukan PLN ke arah utara Sulawesi baru selesai pertengahan 2016 setelah mandek dari 2010-2013.
Alamuddin menyebut potensi PLTA Poso II sebetulnya sangat tinggi, hingga 1.200 Gwh, tetapi karena perjanjian dengan PLN, daya maksimal yang bisa digunakan dibatasi hanya 845,52 Gwh. “Energi PLTA Poso II baru dimanfaatkan 49,5% dari total yang bisa dihasilkan,” keluhnya.
Meski demikian, pihaknya tidak patah arang untuk membangun kembali PLTA di tempat serupa. Saat ini tengah dilakukan pembuatan PLTA Poso I yang dekat dengan Danau Poso dengan kapasitas 2 x 30 Mw yang diperkirakan menghabiskan Rp2,5 triliun.
Diharapkan, PLTA tersebut selesai pada akhir 2017. Selain itu, pada 2018 akan dimulai pembangunan PLTA Poso III dengan kapasitas 4 x 90 Mw yang diperkirakan memakan biaya Rp9 triliun.
Ada dua PLTA lain di Sulawesi yang dibangun, yakni PLTA di Toraja dan PLTA di Mamuju. Satu PLTA lainnya di Jambi berkapasitas 350 Mw. (Nyu/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved