Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KAWASAN Natuna merupakan merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata yang masuk dalam Provinsi Kepulauan Riau. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura, Malaysia, Riau dan di bagian timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan Barat. Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan.
Natuna terkenal sebagai penghasil minyak dan gas selain juga kekayaan alamnya lainnya seperti perikanan dan pariwisata. Di perairan Natuna tersimpan potensi gas terbesar yang mencapai 46 triliun cubic feet. Potensi perikanannya mencapai 1 juta ton per tahun. Sementara alamnya yang indah menjadi daya tarik untuk pengembangan kawasan wisata. Sehingga tak heran bila negara lain seperti Tiongkok sempat mengincar wilayah Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya tersebut.
Melihat betapa besarnya potensi yang ada di Natuna dan ditambah adanya ancaman gangguan dari negara lain, Presiden Joko Widodo memerintahkan terjaganya kedaulatan negara dan pengembangan ekonomi di kawasan Natuna. Pembenahan di Natuna akan menjaga dan menegakan kedaulalatan bangsa. Potensi sumber daya alam yang ada di kawasan itu harus segera dikerjakan agar memberikan keuntungan bagi masyarakat. Utamanya adalah potensi migas dan perikanan.
Direktur Jendral Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengungkapkan pengelolaan migas di kawasan Natuna telah berlangsung cukup lama. Namun dibutuhkan upaya khusus untuk meingkatkan investasi migas di kawasan itu.
Setidaknya saat ini ada 17 Wilayah Kerja (WK) yang tersebar di Kepulauan Natuna. Rincian dari 17 WK tersebut terbagi dalam beberapa tahap. Tahap eksplorasi sebanyak 7 WK, tahap eksploitasi sebanyak 6 WK. Operator Untuk tahap eksploitasi ada Conoco Philips, Premier Oil, Star Energy, TAC Pertamina EP, Santos Netherlands BV dan Mandiri Panca Usaha. Star Energy yang mengelola WK Kakap adalah kontraktor yang telah memproduksi migas sejak April 1986. Adapun untuk tahap eksplorasi di WK Tuna, Duyung, Sokang, East Sokang,North Sokang, West Sokang dan Gurita ada nama Premier Oil Tuna BV,West Natuna Exploration Ltd, Black Platinum Investment Ltd, Lundin South Sokang Ltd, Lundin Gurita Ltd dan Equator Energi Sokang serta North Sokang Energi Ltd sebagai kontraktornya.
Total produksi gas dari kawasan Natuna mencapai 489,21 MMSCFD dengan total produksi minyak dan kondensat sebesar 25.447 BOPD. Sementara itu, total cadangan gas sebesar 46 TSCF dan total minyak dan kondensat sebanyak 201,401 MMSTB.
"Ini yang terbesar selama 130 tahun kegiatan migas di Indonesia," tutur Wiratmaja saat dihubungi oleh Media Indonesia di Jakarta, kemarin.
Hingga saat ini potensi alam yang begitu besar masih belum dapat seluruhnya dimaksimalkan. Salah satunya karena adanya kandungan gas CO2 yang tinggi. Kandungan CO2 yang mencapai sebesar 72% akan membuat pipa-pipa produksi menjadi terkena korosi. Untuk itu dibutuhkan teknologi terkini dan dana investasi dalam jumlah besar.
"Mengenai masalah CO2 yang tinggi ini nanti kita akan kelola dengan teknologi tinggi juga. Itulah yang kini sedang jadi pertimbangan dalam tahapan terminasi saat ini," jelasnya.
Yang pasti, lanjut Wira, pemerintah akan segera mempercepat produksi minyak dan gas bumi di wilayah Natuna. Hal itu dilakukan untuk mempertegas kedaulatan RI di Natuna. "Kita nanti bisa mengutakaman produksi minyaknya terlebih dahulu agar lebih cepat. Jadi tidak perlu menunggu gas," jelasnya.
Wira melanjutkan kontraktor minyak dan gas bumi bisa menikmati insentif tersebut mulai tahun depan. Saat ini pihak Kementerian ESDM sedang mengatur regulasi insentif tersebut melalui Perpres. Pihaknya juga terbuka menerima masukan dari berbagai pihak mengenai insentif yang cocok dan dibutuhkan untuk pengembangan migas.
Untuk WK East Natuna, Kementerian ESDM telah menugaskan Pertamina, ExxonMobil dan PTT EP sebagai konsorsium pemegang participating interest kawasan tersebut untuk mempercepat kajian teknologi dan pemasaran sehingga kontrak bagi hasil (production sharing contract) bisa diselesaikan akhir 2017.
Kementerian ESDM juga siap untuk menawarkan 5 WK kerja lainnya yakni Bukit Barat, Dorang, Emas Putih, Durian dan South Tuna yang memiliki cadangan migas melimpah kepada para calon investor. Dengan demikian nantinya kawasan Natuna akan menjadi daerah penghasil energi yang besar dan sekaligus menjadi simbol kedaulatan bangsa di daerah terluar. (Uta/S25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved