Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
GELIAT perusahaan asuransi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjaring dana tax amnesty seperti adem ayem. Tidak seperti perusahaan asuransi swasta yang gencar melakukan upaya untuk menangkap peluang yang ada terkait kebijakan pemerintah soal pengampunan pajak itu.
Pengamat asuransi Irvan Rahardjo menuturkan selain soal daya saing dan pengembangan bisnis perusahaan asuransi pelat merah yang kurang dibanding swasta, ada beberapa faktor yang mengakibatkan hal tersebut terjadi. Pertama, belum ada aturan pelaksanaan tentang investasi di bidang asuransi untuk menyambut repatriasi dana tax amnesty.
Tapi, jelas Irvan, hal itu juga terjadi di instrumen keuangan lain seperti reksadana, Surat Utang Negara (SUN), obligasi, deposito belum ada juklak teknis dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kedua, sektor asuransi adalah jasa pendukung tergantung dari sektor riil yang membutuhkan jasa proteksi asuransi seperti infrastruktur, manufacturing, pertambangan, pariwisata dan lainnya yang lebih dulu menyerap dana repatriasi,” katanya di Jakarta, Senin (8/8).
Ketiga, asuransi adalah long term business sedangkan tax amnesty bersifat jangka pendek meskipun dibatasi minimal 3 tahun dana mengendap. Keempat, investasi di asuransi bukan merupakan prioritas dalam penggunaan dana repatriasi pada skema tax amnesty.
Menurutnya, perusahaan asuransi milik negara seperti Jiwasraya, Taspen, dan lainnya harus segera mengejar ketertinggalan dari swasta. Tapi seharusnya, yang paling siap menyerap dana repatriasi adalah Bumiputera.
Karena usaha asuransi mutual yang dibangun sejak 1912 ini sudah sejak beberapa tahun silam diminta OJK melakukan restrukturisasi manajemen agar bisa lebih fleksibel dan kompetitif di dunia usaha yang sudah mengalami demikian banyak perubahan.
Memang, dengan melakukan rekstrukturisasi organisasi dan manajemen, diharapkan bisa memperbaiki kinerja perusahaan yang lebih banyak memfokuskan diri pada asuransi di dunia pendidikan tersebut, khususnya di kalangan masyarakat menengah ke bawah, kata pendiri KUPAS (Komunitas Penulis Asuransi Indonesia) ini. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved