BNI-Kemensos Perluas Uji Coba Penyaluran Bansos Digital

10/8/2016 10:57
BNI-Kemensos Perluas Uji Coba Penyaluran Bansos Digital
()

Kerja sama Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI dalam pengembangan teknologi dan sistem penyaluran bantuan sosial atau subsidi nontunai terus diperluas.

Kini, sistem penyaluran bantuan sosial atau subsidi yang dibangun tersebut diterapkan di salah satu kota besar di Indonesia, yaitu di Surabaya, Jawa Timur.

Sebelumnya, Kemensos dan BNI telah menguji coba dan mengoperasikan sistem tersebut untuk penyaluran bantuan sosial PKH dan Rastra secara simultan di tiga kota yaitu Malang, Sidoarjo, dan Mojokerto.

Pada kesempatan di Surabaya itu juga diuji coba fitur baru, yakni penyaluran subsidi pupuk dan elpiji 3 kilogram.

“Sistem penyaluran bantuan sosial dan subsidi ini memiliki banyak keunggulan,” kata Corporate Secretary BNI Kiryanto dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.

Ia menjelaskan sistem penyaluran yang telah terintegrasi dengan perbankan itu dapat menyalurkan bantuan sosial dan subsidi lebih efektif, efisien, transparan, dan tepat sasaran.

Adapun uji coba Sistem Penyaluran Bantuan Sosial atau Subsidi di Surabaya dilaksanakan di Kelurahan Sidosermo, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, akhir pekan lalu. Uji coba dilaksanakan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, sekaligus meresmikan E-warung Kube (Kelompok Usaha Bersama) bernama Warung Sidosermo Sejahtera yang dikelola Suparmi.

Warung Ibu Suparmi digolongkan sebagai E-warung Kube atau warung yang merepresentasikan proses transaksi atau pembayaran yang dapat dilakukan secara nontunai karena menggunakan aplikasi ’minimarket’ yang terintegrasi untuk pencatatan penjualan dan persediaan dan kartu yang dikembangkan BNI, yakni Kartu Masyarakat Indonesia Sejahtera.

Kartu tersebut dilengkapi e-wallet yang memungkinkan satu kartu dipergunakan untuk berbagai program sosial atau subsidi sehingga lebih praktis bagi masyarakat penerima bantuan sosial.

“Hal ini sangat bermanfaat karena praktis dan ekonomis sehingga nanti tidak akan ada lagi cerita bahwa semakin miskin warga maka dompetnya akan semakin tebal karena jumlah kartu bantuannya yang banyak. Cukup satu kartu saja untuk segala jenis bantuan atau subsidi,” katanya. (RO/Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya